SiwinduMedia.com – Kurikulum Ciremai yang digagas Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Dr Drs H Iip Hidajat MPd, mendapat sambutan hangat berbagai pihak. Salah satunya dari SMPN 3 Luragung.
Guna melaksanakan Kurikulum Ciremai yang berbasis alam dan lingkungan tersebut, SMPN 3 Luragung yang berlokasi di Desa Gunung Karung Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, tengah bersiap untuk membentuk kegiatan ekstra kurikuler (Ekskul) Pencinta Alam.
Kepala SMPN 3 Luragung Derry Daryawan SPd melalui guru / pembina Pramuka, Ubad Badrudin SPd, menyampaikan, untuk mewujudkan kegiatan Ekskul di sekolahnya itu, pihak sekolah akan mengajak kerja sama dengan Mahapeka (Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam) UIN SCC Syekh Nurjati Cirebon.
“Dalam upaya menjaga dan merawat kekayaan Kuningan melalui Gunung Ciremai, SMPN 3 Luragung Gunungkarung berencana mengambil langkah spektakuler dengan melakukan kerja sama dengan MAHAPEKA UIN SSC Cirebon untuk membentuk ekskul Pencinta Alam. Ini menyambut Kurikulum Ciremai yang digagas Pak Pj Bupati Kuningan,” kata Ubad kepada SiwinduMedia.com, Sabtu (12/10/2024).
Disebutkan Ubad, UKM MAHAPEKA akan mengirimkan 17 personilnya yang berpengalaman untuk membina para siswa yang tergabung dalam ekskul Pencinta Alam SMPN 3 Luragung. Adapun materi latihan yang diprogramkan, antara lain pengenalan tentang kealaman, gunung hutan, konservasi sumberdaya alam, termasuk pengenalan materi teknis SAR dan PPGD serta Rock Climbing pemula.
“Insya Allah teman-teman MAHAPEKA Cirebon sudah siap bekerjasama dengan kita di SMPN 3 Luragung untuk membentuk Ekskul Pencinta Alam. Namanya nanti kita siapkan juga,” ujar Ubad yang juga mantan Ketua Umum MAHAPEKA Cirebon itu.
Sementara itu, dikutip dari laman kuningankab.go.id, seluruh sekolah dari tiap tingkatan di wilayah Kabupaten Kuningan harus siap sekaligus menerapkan Kurikulum Gunung Ciremai yang digagas atau berdasarkan pemikiran Pj Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat MPd.
Sebelumnya pula, Kepala Disdikbud Kuningan, U Kusmana SSos MSi, menjelaskan bahwa muatan lokal Kurikulum Gunung Ciremai dirancang sebagai bagian dari upaya membentuk karakter siswa, agar lebih peduli terhadap lingkungan dan mengenal budaya lokal yang ada di sekitar mereka.
“Kurikulum ini disusun untuk menanamkan kesadaran lingkungan sekaligus memupuk kecintaan terhadap kearifan lokal dan memperkuat pendidikan berbasis budaya lokal di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya,” kata Uu, sapaan akrabnya.
Disebutkan Uu, pengenalan dan pengetahuan untuk meningkatkan kesadaran menjaga sekaligus merawat Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut, dilakukan dari tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Semua peserta didik dari mulai PAUD hingga perguruan tinggi harus mampu mengikuti pembelajaran Kurikulum Gunung Ciremai dengan harapan penerus kita akan menjaga ekosistemnya,” harap Uu.