SiwinduMedia.com – Publik Kuningan kembali dikejutkan dengan viralnya rekaman video yang memperlihatkan diduga seorang pejabat Dinkes berseragam ASN sedang sawer-sawer duit sambil berjoget ria dalam sebuah acara.
Dalam rekaman video yang tersebar luas di sejumlah grup WA dan medsos ini, tampak pejabat tersebut diduga melakukan saweran uang lembaran kertas ratusan ribu rupiah. Terdengar dalam video ini alunan musik dangdut, dan saweran itu diberikan kepada ibu-ibu yang juga sedang asyik berjoget.
Video tersebut diduga direkam pada Senin (21/1/2025). Tampak sejumlah ASN lainnya duduk-duduk sambil tersenyum menyaksikan aksi sawer-sawer duit pejabat tersebut.
Meski belum diketahui pasti lokasinya dimana, namun sontak saja video viral ini menuai reaksi keras dari masyarakat. Terlebih sebagaimana diketahui saat ini kondisi APBD Kuningan sedang dalam tidak sehat, alias mengalami defisit akibat gagal bayar yang menjadi tugas berat Bupati terpilih untuk kembali menyehatkannya ke depan.
Reaksi keras atas aksi kurang terpuji pejabat Dinkes ini, juga datang dari salah seorang Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Kuningan, Susanto. Ia sangat menyayangkan tindakan yang dinilai tidak mencerminkan sikap profesional seorang abdi negara, yang seharusnya dapat menjaga etika dan menjadi tauladan bagi masyarakat pada umumnya.
“Sebagai abdi negara, ASN harus memberikan contoh yang baik. Jika ingin menikmati hiburan, sebaiknya dilakukan di tempat yang sesuai, apalagi jangan sampai mengenakan seragam dinas saat melakukannya,” ujar Susanto yang juga anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD Kuningan, saat berbincang dengan sejumlah wartawan di gedung Dewan, Rabu (22/1/2025).
Susanto juga menyoroti bahwa aksi ASN tersebut dilakukan di tengah kondisi keuangan Pemkab Kuningan yang sedang sulit dan banyaknya masyarakat yang menghadapi tekanan ekonomi. Menurutnya, tindakan itu menunjukkan ketidakpekaan terhadap situasi yang dihadapi daerah.
“Kondisi Kuningan saat ini sedang menghadapi banyak masalah, seperti kemiskinan ekstrem dan isu gagal bayar. Seharusnya ASN peka terhadap keadaan ini dan memberikan contoh yang baik, bukan malah seolah-olah menari di atas penderitaan masyarakat,” ketus Susanto.
Meskipun ia tidak anti terhadap hiburan dan itu misalnya duit pribadi, aksi tersebut dinilainya berlebihan dan tidak etis, terutama karena dilakukan pada hari kerja dengan mengenakan seragam dinas.
“Jangan karena ingin terlihat bagus di mata atasan, malah overacting seperti ini. Dalam istilah Sunda, kita menyebutnya hayang kapeunteun (ingin dinilai, red). Ini mencoreng citra ASN yang seharusnya menjadi panutan masyarakat,” ucapnya.
Atas kejadian kurang mengenakan masyarakat itu, Susanto berharap ini menjadi pelajaran penting bagi ASN lainnya di Kabupaten Kuningan untuk lebih menjaga sikap dan perilaku di ruang publik.
“ASN memiliki tanggung jawab moral untuk mencerminkan integritas dan profesionalitas dalam setiap tindakan, baik di dalam maupun di luar tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Ini jadi pelajaran untuk seluruh ASN di Kabupaten Kuningan, tidak boleh ditiru,” pesannya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan resmi dari Dinas terkait maupun dari pihak Pemda Kuningan. Apakah yang bersangkutan sebagai salah seorang Kabid di Dinkes ini akan diberikan sanksi, atau akan dibiarkan begitu saja.