SiwinduMedia.Com – Gebrakan luar biasa dilakukan Teater Sado Kuningan. Untuk yang pertama kalinya dalam sejarah, komunitas ini melatih sebanyak 12.448 siswa di 77 sekolah yang jadi sasaran pelatihan/workshop teater.
Dalam rilis yang dikirim ke redaksi SiwinduMedia.Com, Jumat (7/4/2023), Teater Sado Kuningan dalam programnya, berkeliling ke sekolah-sekolah, dari mulai SMP, MTs, SMA, SMK dan MA. Komunitas Teater yang didirikan Aan Sugianto Mas ini pun sukses menyasar 77 sekolah dengan jumlah siswa yang sudah dilatih teater sebanyak 12.448 siswa.
Dalam catatan bersejarah sebelumnya dibukukan Teater Sado pada 2017. Saat itu, kelompok teater yang bersaung di Jalan Otista Sawahwaru Kuningan ini membukukan 34 kali pentas dengan penonton yang selalu membludak setiap pentasnya.
Lakon yang dipentaskan saat itu adalah produksi latihan ketujuh, “BAROK (Tidak Bodoh, Tapi Tidak Tahu, Sebab Tidak Pernah)”. Lakon karya/sutradara Aan Sugianto Mas itu dipentaskan pada 19 Maret sampai 9 April 2017 di Gedung Kesenian Raksawacana Kuningan.
Catatan sejarah baru untuk workshop teater keliling ini, selain jumlah peserta dan sekolahnya yang fantastis, juga lamanya hari kegiatan. Terhitung ada 35 hari kegiatan, dari 6 Februari sampai 18 Maret 2023.
Menurut Koordinator Lapangan Workshop, Tedi Iskandar, selama 35 hari itu, Tim Workshop Teater Sado berkekuatan 47 personel, sebagian besar mahasiswa, menyambangi sekolah-sekolah sasaran.
Mereka, bersama guru Bahasa Indonesia dan Seni Budaya di sekolah setempat, memberikan informasi dan edukasi ihwal seni teater, serta praktik langsung akting dan tata rias karakter.
Untuk memfasilitasi workshop teater di sekolah-sekolah tersebut, pihaknya menerjunkan trainer-trainer muda yang telah digembleng dalam Training of Trainer (ToT) Desember tahun lalu.
“Mereka adalah anggota Teater Sado yang berlatar akademis. Ada dosen, guru, dan yang paling banyak mahasiswa,” kata Tedi.
Workshop teater di sekolah-sekolah ini merupakan salah satu implementasi dari tema kerja yang diusung Teater Sado pada tahun 2023 yaitu “Latihan Teater Bersama Teater Latihan: Kerja Bersama Ciptakan Karya”.
“Mereka adalah anggota Teater Sado yang berlatar akademis. Ada dosen, guru, dan yang paling banyak mahasiswa,” ujarnya.
Workshop teater di sekolah-sekolah ini merupakan salah satu implementasi dari tema kerja yang diusung Teater Sado pada tahun 2023, yakni “Latihan Teater Bersama Teater Latihan: Kerja Bersama Ciptakan Karya”.
Dijelaskan Tedi, teater latihan adalah konsep kerja, daya hidup, dan karakter khas Teater Sado yang ditanam dan ditumbuhkembangkan Aan Sugianto Mas (almarhum) sejak mendirikan teater ini pada tahun 1997.
Ikut menambahkan, Ketua Komunitas Teater Sado Kuningan, Edi Supardi MPd. Menurutnya, kegiatan workshop teater keliling ke sekolah-sekolah itu merupakan peristiwa pertama di Kabupaten Kuningan.
“Belum pernah ada workshop teater keliling di Kuningan dengan jumlah sekolah sebanyak itu. Ditambah lagi animo dan antusiasme ribuan peserta yang sangat menggembirakan,” ujarnya penuh bangga.
Di setiap sekolah yang disambangi, lanjut Edi, antusiasme siswa dan guru tampak luar biasa. Mereka sangat bersemangat mengikuti setiap materi yang disajikan oleh para trainer muda, duta-duta Teater Sado.
Banyak siswa mengaku mendapat ilmu dan pengalaman baru. Bahkan, di setiap akhir sesi workshop, mereka bersama-sama memekikkan yel-yel Teater Sado dengan gempita: “Erek erek, Moal-moal” (Mau mau, Enggak enggak, red).
Rasa senang dan bahagia juga ditunjukkan oleh Arief Muhammad Firmansyah MPd, guru SMPN 2 Jalaksana yang menjadi salah satu sekolah tempat dilatihnya para siswa oleh Teater Sado. Dikatakan, Workshop oleh Teater Sado tersebut sangat bermanfaat. Penyampaian materinya juga ringan sehingga mudah dicerna oleh siswa.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa diagendakan setiap tahun,” ungkap Arief.
Arief melanjutkan, Workshop teater tersebut merupakan kegiatan pembuka dari trilogi kegiatan Sado pada 2023. Kegiatan kedua yang merupakan kegiatan utama, yakni pertunjukan teater produksi latihan kedelapan dan pameran karya guru pada bulan Agustus.
“Kegiatan ketiga yang merupakan kegiatan lanjutan, adalah festival teater pelajar tingkat nasional pada bulan Oktober,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Ketua Yayasan Sado Aan Sugianto Mas, Bias Lintang Dialog SH MKn, mewanti-wanti semua manusia Sado untuk selalu kompak dan bersemangat. “Ini baru Cigowong, belum sampai puncak,” ujarnya beranalogi. Cigowong adalah lokasi pos pertama pendakian Gunung Ciremai jalur Palutungan.
Bias menambahkan, setelah workshop selesai, kegiatan berikutnya yang menuntut komitmen seluruh manusia Sado untuk berpegang pada prinsip “érék érék, moal moal” adalah berlatih serius untuk mempersiapkan produksi latihan kedelapan.
“Sebuah lakon berjudul “Kalayudha” karya D. Ipung Kusmawi,” tandas Dosen Muda Fakultas Hukum Uniku yang juga putra dari Almarhum Aan Sugianto Mas itu.