Karya: Parman Rudiansah
Bulan penuh kepanasan
Kepanasan yang tertahan-tunda
Dimana tempat berteduh
Berteduh dari fana
Aku bermuram durja semata
Terkadang disudut sambil merenung
Aku merindukanmu
Merindukan pelukan atas iman
Tapi siapa aku
Aku hanyalah seonggok sepi
Setumpuk khusuk yang sudah aku lampaui
Kau sangat istimewa atau aku yang tak tahu malu
Kesucian bulan penuh berkah
Kadang aku hanya diam
Aku juga selalu berharap
Aku selalu mengharapkan
Aku hanya menginginkan ilusi atasnama kesabaran dan ketabahan
Aku ingin seperti mereka
Menangis kala melakukan kewajiban begitu syahdu
Aku
Aku hanya melakukan ritual dengan meminta imbalan, bodohnya aku
Aku berdiri diatas batu hitam malam itu
Diatas gunung bernama Ciremai
Aku melihat bibir Ciremai yang indah penuh teka teki
Menengadah kelangit sambil memejam mata
Ya Rabb ampunilah kebodohanku