SiwinduMedia.com – Kolaborasi antara Harapan Pemuda Indonesia dan Harmoni Anak Negeri dalam Acara Mesratren yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Mutawally menjadi terobosan baru dalam meningkatkan kerukunan antar umat beragama.
Mengangkat Tema “Silaturrahmi dalam karya dengan Bingkai Keberagaman Inklusif untuk Perdamaian yang bekelanjutan”. Dengan Tagline Silaturrahmi dalam Karya, Laila Nihayati selaku Founder Harapan Pemuda Indonesia (HPI) menegaskan bahwa saat ini permusuhan semakin marak terjadi, mesratren harusnya menjadi tren anak muda dalam menjaga kerukunan, soridaritas dalam berbangsa dan bernegara.
“Polemik yang terjadi tentang perbedaan yang berhujung terjadinya konflik baik individu maupun kelompok menjadi tantangan besar untuk kita semua. Hadirnya kegiatan Mesratren tuntunya menjadi mesra yang tren bagi kalangan anak muda dalam menjada kerukunan dan solidaritas berbangsa”. Pesan Laila Nihayati saat sambutan berlansung, Kuningan, Senin sore (10/04/23).
Kegiatan ini dihadiri 30 peserta dari berbagai agama yakni Islam, katolik, protestan dan hindu. Dibuka oleh H. Nunung Nurjati, S.Pd, M.si. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kuningan sebagai perwakilan dari Pemerintah Kabupaten.
“Acara ini tentunya harus didukung dan diapresiasi agar mampu menjadi contoh yang bisa diadopsi berbagai daerah dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama, semoga acara ini bisa berlanjut dan memberi dampak yang besar untuk bangsa Indonesia”, Papar Kabag Kesra Kab. Kuningan.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan sesi diskusi tentang perdamaian yang dihadiri oleh Andy Prawira kusuma selaku Founder PeaceMaker Indonesia dan Prof. Didin Nurul Rosyidin. P.hd. selaku Direktur Pondok Pesantren Al-Mutawally.
Acara ini ditutup dengan buka puasa bersama dan sekaligus menjadi acara pembukaan Mesratren yang akan dilaksanakan selama empat hari kedepan.
Sebagai penutup Laila Nihayati berpesan kepada anak muda untuk tetap menjaga keharmonisan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
“Pancasila memiliki nilai-nilai keharmonisan dalam perbedaan, tentunya nilai-nilai inilah yang menjadi pedoman dalam menjaga kita semua tetap utuh dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Sudah saatnya anak muda tidak berhenti dalam kolaborasi dan Silaturrahmi dalam karya”. Tegasnya.