Siwindumedia.com – Warga Perum Puri Asri 3, Kelurahan Ciporang, Kabupaten Kuningan mendadak gempar. Pasalnya salah satu warganya, Ai Trisna (63), perempuan yang merupakan pengusaha air itu telah ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya.
Hampir sepekan tak terlihat, korban ditemukan sudah meninggal dunia di kamar rumah miliknya. Lebih mengejutkannya lagi, selain sudah tercium bau tak sedap dari mayat korban, dikabarkan ada bercak darah di sekitar tubuh. Diduga kuat, Ai merupakan korban pembunuhan.
Awal mula penemuan mayat korban terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Banyak tetangga sekitar bertanya-tanya tentang dimana keberadaan korban. Pasalnya banyak tetangga yang hendak memesan air lewat whastapp, tetapi tidak ada respon sama sekali. Seperti yang diketahui, Ai Trisna (63), merupakan pengusaha air kemasan.
Mobil milik korban juga tidak terlihat. Yang ada hanya sebuah motor asing tak bertuan bernomor polisi D 6619 HQ yang sudah 5 hari terparkir tepat di depan rumah korban.
Hal tersebut membuat kecurigaan warga semakin menguat, Warga kemudian memeriksa keadaan rumah korban. Dan benar saja, saat dibuka, korban yang selama ini tinggal sendirian ternyata sudah tak bernyawa. Bau menyengat juga makin menguat keluar rumah. Terlihat juga ada bercak darah dan lalat pada tubuh korban.
Menanggapi korban sudah tak bernyawa, tetangga akhirnya melapor kepada pihak RT dan RW, lalu dilanjutkan melapor ke kepolisian. Tidak lama berselang, polisi tiba di lokasi kejadian. Area rumah korban pun diberikan tanda police line.
“Waktu malam tidak tercium bau apa-apa. Hanya ada motor asing sudah 5 hari terparkir di depan rumah. Gak tau punya siapa. Tapi mobil bu Haji (panggilan korban,red) tidak ada. Bu Haji memang tinggal sendirian di rumah. Gak punya anak,” ujar Mang Komar, Penjaga Ronda Komplek Puri Asri 3.
Ketua RW 08 Puri Asri 3, Muliawan Ahmadi, mengaku pukul 10.00 istrinya masih mengirim whatsapp ke nomor korban untuk memesan air. Handphone korban aktif, dan masih ada jawaban. Hanya Ia meyakini itu seperti bukan jawaban biasa korban. “Berarti handphone masih hidup, entah dibawa siapa,” kata Muliawan, yang diamini Ketua RT 45 Maman Aruman.
Beberapa hari sebelum peristiwa yang diduga pembunuhan itu terjadi, Ia menerima informasi, bahwa ada seorang laki-laki terlihat sedang menutup pintu rumah korban di malam hari. Ketika ditanya, laki-laki tersebut mengaku sebagai keponakan korban.
Sampai berita ini diturunkan, masih belum diketahui apa penyebab kematian korban. Kepolisian juga belum mau memberikan keterangan, karena masih dalam proses olah TKP. Tapi banyak pihak menduga, meninggalnya korban merupakan korban pembunuhan karena terdapatnya luka yang tidak wajar.