Siwindumedia.com – Pertamina memperkirakan akan terjadi peningkatan kebutuhan BBM pada mudik Lebaran 2023 kali ini. Permintaan BBM untuk jenis Gasoline (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) diprediksi bisa meningkat hingga 10,3 persen dari kondisi normal.
Nicke Widyawati selaku Direktur Utama PT Pertamina (Persero), mengatakan Pertamina telah mempersiapkan tambahan pasokan untuk hampir seluruh jenis produk.
Peningkatan pasokan BBM dilakukan untuk mengantisipasi masa puncak arus mudik dan arus balik lebaran yang diprediksi akan terjadi pada 1 April – 9 Mei 2023.
“Selain itu, bukan hanya pasokan BBM yang kami jaga, tetapi juga kenyamanan pemudik dengan Rumah Pertamina Siaga karena jalan tol yang cukup panjang disiapkan di 20 titik,” ujar Nicke, dalam keterangan tertulis (17/4/2023).
Menurutnya, antisipasi ini dilakukan dengan menyiapkan fasilitas tambahan yang meningkat dibandingkan dengan tahun 2022. Seperti SPBU Siaga yang melayani 24 jam dari 1.370 SPBU menjadi 1.505 SPBU, Agen LPG Siaga dari 4.239 agen menjadi 5.471 agen.
Sedangkan untuk menyiapkan cadangan suplai BBM, Pertamina juga menyiapkan Mobil Tangki yang Stand By setiap saat apabila mendadak dibutuhkan, dari 144 unit meningkat menjadi 201 unit.
Disisi lain Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji yang tergabung kedalam Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah (Satgas RAFI), melakukan peninjauan pendistribusian BBM dalam menghadapi libur mudik Lebaran 2023 di SPBU-SPBU yang berada di jalur selatan Jawa, Kamis dan Jumat (13-14/4).
Peninjauan diawali di SPBU KM 88 Cikampek Jawa Barat, hingga SPBU Temon, Kulon Progo, Yogyakarta. Dalam peninjauan SPBU-SPBU Jawa Bagian Selatan ini, Dirjen Migas Tutuka Ariadji didampingi oleh Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono.
Melansir dari laman migas.esdm.go.id, dari hasil pantauan selama dua hari tersebut, Dirjen Migas Tutuka Ariadji menyampaikan tiga penilaian terkait kesiapan untuk menghadapi arus mudik lebaran ini.
Pertama, dari segi infrastruktur dan pasokan sudah cukup siap atau aman. “Jawa Bagian Selatan ini, perkiraan peningkatan nanti pada saat hari H dan 2 hari sebelumnya, atau seminggu sebelum atau seminggu setelahnya. eningkatan konsumsi berkisar 40% hingga 60%, kalau kami cek lapangan di tangki-tangki Pertamina mencukupi untuk diisi kemudian. Sistem pengisian darimana, mengambil BBM dari terminal mana, sudah dipersiapkan Pertamina,” papar Tutuka.
Kedua, perlu dilakukan evaluasi penempatan CCTV. Saat ini CCTV tersebut sudah ada, namun tidak dapat melihat plat nomor karena peletakannya yang tidak tepat dan ada yang resolusinya kurang tinggi. Ada juga posisi parkir mobil saat mengisi tidak berhenti pada tempat yang tepat, seperti terlalu maju jadi plat nomor tidak terlihat. “Kita atur dan minta kepada setiap SPBU untuk mundur sedikit parkirnya supaya kelihatan nomor kendaraannya. Jadi kalau itu bisa di lakukan mudah mudahan bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Ketiga, perlu perhatian dari sisi keamanan. “Tidak boleh dan tidak diterima mobil-mobil atau kendaraan yang tidak standar tangkinya. Nanti bisa mengakibatkan kejadian kecelakaan,” tegas dia.