SiwinduMedia.com – Setiap menjelang hari besar keagamaan, masyarakat bersuka cita untuk menyambutnya. Saat ini, Umat Muslim sudah berada di hari terakhir puasa Ramadan, dan Sabtu besok (22/4/2023) merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H.
Bahkan sebagian umat Muslim lainnya, Jum’at ini (21/4/2023), sudah ada yang merayakan Idul Fitri 1444 H.
Baca Juga: Lebaran Lebih Awal, Warga Muhammadiyah Kuningan Gelar Shalat Idul Fitri di Sejumlah Lokasi
Sehari menjelang hari H Idul Fitri, sudah terlihat kesibukan masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri dalam mempersiapkan segala sesuatunya untuk besok hari.
Bahkan kesibukan ini terlihat sudah terjadi sejak jauh-jauh hari. Pasar-pasar tradisional dan pusat perbelanjaan sudah penuh sesak oleh warga yang berbelanja kebutuhan lebaran.
Baca Juga: Keramaian di Pasar Krucuk – Kramatmulya, Belanja Berlimpah, Tukang Parkir Ketiban Berkah
Di nyaris setiap rumah, ibu-ibu dan remaja putri sudah sibuk membuat aneka kue dan cemilan buat lebaran.
“Biar nanti mendekati hari H, kita kaum ibu tidak riweuh (repot, red), soalnya banyak yang harus dimasak juga,” ujar Susi (38), salah seorang ibu rumah tangga di Kuningan menyampaikan kepada SiwinduMedia.com.
Jum’at ini (21/4/2023), aktifitas warga di masing-masing rumah sudah mulai terlihat setelah selesai shalat Subuh. Area pemakaman, kolam-kolam ikan dan tempat umum yang lain sudah ramai dengan berbagai kesibukannya.
“Membersihkan area makam keluarga ini, bukan hanya menjelang Idul Fitri saja. Tapi sudah menjadi tradisi, setiap Jum’at kliwon kita (masyarakat) juga suka bersih-bersih”, ujar Ari Yunita (33) ditemui di salah satu pemakaman umum wilayah Kecamatan Kramatmulya.
Kesibukan menjelang Idul Fitri, saat ini tidak hanya didominasi oleh kaum perempuan saja, akan tetapi laki-laki juga ikut serta membantu istri-istrinya.
“Untuk memasak kupat (ketupat, red) tiap tahun biasanya saya yang ambil alih, karena proses masaknya yang cukup lama”, ujar Hadi (65).
Karena dalam memasak ketupat harus memakai tungku yang menggunakan kayu bakar, menjadikan dirinya harus bolak balik mengganti kayu bakar atau menjaga api tetap menyala, sehingga ketupat pun dalam waktu beberapa jam ke depan bisa matang dengan baik.
Kesibukan bapa-bapa atau remaja putra selain yang dilakukan Hadi yang ikut membantu istrinya memasak ketupat, juga dilakukan kaum Suami yang lainnya, yakni dengan mengambil ikan di kolam.
Ngabedahkeun balong (membobolkan kolam, red) menjadi pemandangan di setiap kolam warga. Andi (61) pemilik pemancingan ikan Lele Widara menerangkan, kegiatan panen ikan ini dilakukan jika warga ada keperluan. Misalkan untuk acara hajatan, syukuran, dan lain-lain, termasuk saat mau lebaran.
“Panen ikan kali ini bukan karena mau lebaran saja, tapi sekalian menguras kolam pemancingan lele juga,” ungkap Andi.