BMKG Pastikan Indonesia Tak Terkena Dampak Gelombang Panas yang Terjadi di India Hingga Thailand
Ilustrasi cuaca panas yang melanda Indonesia (Foto: Tribunnews.com)

BMKG Pastikan Indonesia Tak Terkena Dampak Gelombang Panas yang Terjadi di India Hingga Thailand

Siwindumedia.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan wilayah Indonesia tidak akan mengalami gelombang panas seperti yang terjadi di India, China, hingga Thailand.

Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan besar.

“Karena kita kepulauan, masih ada hujan yang mendinginkan suhu saat malam setelah hujan,” kata Ardhasena, Senin (24/4).

Menurutnya, gelombang panas memang tengah tinggi seperti di Bangladesh yang mencapai hingga 51,2 derajat dan Thailand 44,6 derajat. Namun, Ardhasena mengatakan yang terjadi di Indonesia itu suhu panas yang tidak menyengat seperti di India.

Penyebab suhu panas di Indonesia karena adanya dinamika atmosfer yang tidak biasa seperti gerakan semu matahari. Meski suhu di Indonesia meningkat, namun tidak sampai menyebabkan gelombang panas.

“Karena kita di wilayah tropis, maka sepanjang tahun memang suhu rata-rata tinggi. Belakangan terjadi peningkatan suhu karena posisi gerak semu matahari,” jelasnya.

Penyebab Suhu Panas di Indonesia

BMKG memastikan Indonesia tidak akan mengalami gelombang panas seperti yang terjadi di India, China, hingga Thailand. Tapi kenapa suhu di Indonesia terasa lebih panas dari seperti biasanya juga.

Baca Juga:  Gempa M 6,9 Guncang Kepulauan Nias, BMKG Beri Peringatan Tsunami

Melalui @infobmkg, BMKG menyebut penyebab pertama suhu panas di Indonesia terjadi dinamika atmosfer yang tidak biasa. Penyebab selanjutnya adalah suhu panas bulan April di beberapa negara Asia Selatan yang secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari. Lonjakan panas 2023 adalah yang terparah.

Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan gelombang panas di Asia Selatan. Bangladesh tercatat sebagai negara dengan rekor suhu tertinggi mencapai 51 derajat Celcius. Menurut BMKG, gelombang panas ini berisiko 30 kali terjadi lebih sering.

Suhu panas di Indonesia juga dipengaruhi oleh dominasi angin monsun Australia. Oleh sebab itu, Indonesia mulai memasuki musim kemarau.

Indonesia juga memperoleh intensitas maksimum radiasi matahari saat cuaca cerah yang tidak diimbangi dengan tutupan awan. Akibatnya, terik matahari langsung terasa sangat menyengat.

“Ciputat, Tangerang Selatan mencatat suhu maksimum harian tertinggi pada dasarian II April, tepatnya pada tanggal 17 April 2023,” terang BMKG.

 

Cek Juga

Jelang Subuh, Kantor Wisata Zam-Zam Pool Kebakaran

Jelang Subuh, Kantor Wisata Zam-Zam Pool Kebakaran

SiwinduMedia.com – Senin dini hari menjelang Subuh (10/6/224), petugas UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan …