SiwinduMedia.com – Pada momentum Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, Selasa (2/5/2023), Siwindu berkesempatan bertemu langsung dengan Kepala Sekolah yang mengembangkan Kurikulum Riset di sekolah yang di pimpinnya.
Di Kabupaten Kuningan ternyata ada lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) yang kurikulumnya dikembangkan berbasis Riset. Lembaga Pendidikan ini adalah MTs Negeri 1 Kuningan yang berlokasi di Kecamatan Luragung.
Lembaga Pendidikan sederajat SMP ini menjadi satu-satunya MTs berbasis Riset di Kabupaten Kuningan.
MTs Negeri 1 Kuningan kini dipimpin oleh seorang Kepala Madrasah bernama Topic Offirstson MSi MPd. Ia merupakan tokoh muda yang dikenal juga sebagai aktivis dan akademisi. Saat ditemui di kantornya,
Topic menjelaskan bahwa Madrasah Riset merupakan Madrasah yang Kurikulumnya dikembangkan berbasis Riset, yakni kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh setiap guru selalu berbasis ilmiah (saintific approach).
“Banyak masyarakat bertanya, apa Madrasah Riset itu? Apa saja yang sudah dirisetnya?. Tentu pertanyaan tersebut tidak salah, tetapi keliru karena memang belum mengetahui maksud dari madrasah Riset,” kata Topic.
Topic lalu menjelaskan, Madrasah Riset itu merupakan upaya Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa secara ilmiah. Yakni memperkenalkan kegiatan pembelajaran dan penelitian ilmiah sejak dini.
Hal ini bertujuan agar siswa-siswi Indonesia memiliki karakter yang kritis, kreatif, inovatif, komunikatif, dan mampu menemukan banyak ide dan gagasan dalam memecahkan masalah sehari-hari.
“Sehingga di Madrasah Riset, siswa akan diajak oleh gurunya dalam memahami setiap materi itu dengan model pembelajaran ilmiah. Bisa memulai dari mengamati suatu hal, lalu bertanya. Untuk mampu menguasai materi tersebut, siswa akan mengumpulkan data, eksplorasi, elaborasi, untuk kemudian menyimpulkan dan mengkomunikasikan sesama rekannya,” jelas Topic.
Pada aktivitas bulanan, lanjut guru Matematika itu, sebulan sekali siswa akan diajak untuk melakukan penelitian atau riset sederhana sesuai materi ajar yang dipelajarinya. Riset sederhana ini bisa mengambil permasalahan yang ada di sekitar siswa, sekitar kelas, di lingkungan madrasah, atau bahkan di masyarakat.
Sebagai gambaran, kata Topic, jika siswa belajar tentang baca tulis Al-Qur’an, maka sebagai tugas riset mereka di akhir bulan bisa saja mereka melakukan riset tentang hafalan juz 30 kepada masyarakat yang ditemuinya di jalanan. Mereka berhasil menemui berapa orang, lalu dicatat hasil pengamatannya, dipersentase, dan dilaporkan.
“Sesederhana itu. Mereka bisa melakukannya sambil direkam oleh HP, dan setiap rekamannya bisa menjadi konten bagi akun medsos mereka,” terangnya.
Ada lagi jenis riset sederhana lainnya, masih kata Topic. Misalnya, siswa belajar ekonomi, maka tugas riset mereka bisa mewawancara pedagang cilok di sebrang madrasah untuk ditanyakan berapa modalnya, bagaimana membuatnya, memasarkannya, dan berapa keuntungan yang bisa diperoleh perbulan. Sesederhana itu.
“Riset sederhana jika dikenalkan sejak dini kepada siswa, maka kelak generasi penerus bangsa ini akan terbiasa dengan karakter yang kritis, ilmiah, kreatif, teliti, sistematis, aktif, komunikatif dan memiliki wawasan yang luas dengan kemampuan menggali ide dan gagasan yang beragam dalam memecahkan masalah sehari-hari,” terangnya lagi.
Ketika SiwinduMedia.com menanyakan terkait Kurikulum Merdeka implementasinya pada madrasah Riset bagaimana? Topic menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka tentu akan seperti gayung bersambut jika diterapkan di Madrasah Riset. Madrasah Riset sudah terbiasa dengan kegiatan pembelajaran siswa yang berbasis projek.
“Tentu ini merupakan model konkrit dari implementasi Kurikulum Merdeka, dimana Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan seiring seirama dengan aktivitas riset siswa madrasah,” tandas Topic.
Diketahui, Kepala MTs Negeri 1 Kuningan yang juga Ketua Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) ini merupakan seorang aktivis Riset, ia juga tercatat sebagai Peneliti yang cukup dikenal di Kuningan, yakni Peneliti Jamparing, salah satu Lembaga Riset yang ada di Kuningan.
Selain itu, Topic juga seorang tokoh muda yang cukup supel dalam bergaul dengan karakternya yang humoris membuat kemunculannya cukup fenomenal.
Setahun memimpin MTsN 1 Kuningan, ia telah meraih beberapa penghargaan seperti Juara 1 Kepala Madrasah se-Jawa Barat, Tokoh Literasi, Penulis Buku, dan membawa Madrasahnya hingga memperoleh Penghargaan sebagai Madrasah Pegiat Literasi Nasional dari Menteri Agama, dalam ajang penulisan Antologi 10 ribu puisi.
Kepada Siwindu, Topic juga memperlihatkan beberapa piagam dari prestasi-prestasi madrasahnya, dari kalangan siswa, guru, dan sendirinya sebagai kepala madrasah.
Dalam kesempatan itu pula, Siwindu berkesempatan berkeliling di MTsN 1 Kuningan sehingga bisa melihat disana ada Ruang Podcast yang sangat cantik, ruang studio musik, menyaksikan aktivitas siswa yang sedang mengendalikan Kamera Drone untuk suatu kegiatan tertentu, dan hal unik lainnya di sana.