Fakta Pelaku Penembakan Kantor MUI Mengaku Pernah Bertemu Nabi Muhammad SAW sebanyak 2 Kali
Anggota Brimob berjaga usai kejadian penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa (2/5/2023). (Foto: Antara)

Fakta Pelaku Penembakan Kantor MUI : Mengaku Pernah Bertemu Nabi Muhammad SAW sebanyak 2 Kali

Siwindumedia.com – Mustopa atau pelaku penyerangan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta Pusat mengaku pernah bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.

Pengakuan ini terungkap dalam surat yang dikirimkan pelaku kepada kepolisian.

“Dia mengaku bermimpi ketemu dengan Nabi Muhammad SAW. Yang pertama tahun 1982, ketika beliau sakit keras. Kemudian yang kedua pada tahun 1992. Itu dua kali beliau mimpi,” kata ahli agama Islam Kementrian Agama, Husni M.ag dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (5/5/2023).

Husni menjelaskan, dalam surat tersebut Mustopa tidak menuliskan tanda baca yang jelas. Hal ini menyebabkan ada kalimat yang juga menyatakan Mustopa bertemu Nabi di alam nyata.

Saat bertemu Nabi inilah, Mustopa mengaku telah mendapat pengakuan dari Nabi sebagai ‘Nabi Kedua’.

“Ada hal yang, karena surat menyurat ini tidak ada tanda baca yang memadai secara baik. Sehingga ada juga kalimat bermimpi itu tidak ketemu Nabi, ketemu nabinya di alam nyata dan kemudian dia dapat perintah atau pengakuan dari Nabi bahwa dia itu ‘Nabi Kedua’ atau wakilnya,” kata Husni.

Baca Juga:  Pascalebaran, Angka Perceraian Meningkat. Jumlah Janda di Kota Bandung Bertambah

Dia menegaskan bahwa surat ini juga membuktikan bahwa Mustopa tidak berafiliasi dengan aliran tertentu. Justru, lanjutnya, Mustopa ingin memanfaatkan MUI sebagai tempat menyiarkan klaimnya sebagai nabi kedua atau wakil nabi.

“Tentu kalau dilihat dari surat menyurat itu dia tidak berafiliasi kepada kelompok tertentu, atau aliran-aliran tertentu. Dia justru malah terkesan ingin memanfaatkan lembaga MUI sebagai lembaga yang diakui kredibilitasnya oleh masyarakat untuk menjelaskan bahwa dia dapat mandat dari Nabi sebagai wakil Nabi,” ungkapnya.

“Bahwa mandat ini mestinya dikomunikasikan oleh MUI karena dia tidak bisa mengkomunikasikan langsung kepada masyarakat,” lanjutnya.

Selain itu, Mustopa juga diketahui pernah mengumpulkan warga di Lampung untuk mendapat pengakuan sebagai ‘Wakil Nabi’.

“Bahwa tahun 1997, keterangan istri dan warga sekitar, yang bersangkutan pernah mengumpulkan warga dan tokoh agama di rumahnya. Di mana awalnya yang bersangkutan meminta pengakuan bahwa yang bersangkutan adalah sebagai wakil nabi,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Saat itu ada 20 orang yang diundang ke rumah Mustopa. Namun, undangan itu kemudian bubar setelah mengetahui maksud Mustopa mengumpulkan para warga.

Baca Juga:  UMKM Indonesia Mau Naik Kelas! Stop Barang Impor, Cintai Produk Indonesia

“Pada saat yang bersangkutan menyampaikan yang bersangkutan adalah wakil nabi, tidak ditanggapi dan peserta langsung bubar,” kata Hengki.

Cek Juga

ASN Kembali Diingatkan Jaga Netralitas dalam Pilkada

ASN Kembali Diingatkan Jaga Netralitas dalam Pilkada

SiwinduMedia.com – Guna benar-benar menciptakan pesta demokrasi yang sehat dan mencerdaskan, khususnya di kalangan para …