SiwinduMedia.com – Sejumlah dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kuningan, bersama perwakilan Perawat, Bidan dan Apoteker melalui organisasi masing-masing, menggelar aksi damai di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Para dokter dan tenaga kesehatan lainnya dari Kabupaten Kuningan, ternyata datang ke Jakarta untuk ikut aksi damai bersama ribuan tenaga kesehatan lainnya dari berbagai daerah. Aksi pertama mereka dilakukan dengan damai dan rapi di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Dalam aksi ini, mereka menuntut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Omnibus Law. Sebab bila RUU tersebut disahkan menjadi Undang-Undang, pada kenyataannya nanti mereka merasa tidak ada peran sama sekali.
Ribuan tenaga kesehatan tersebut berasal dari 5 organisasi profesi, yakni IDI, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). 5 organisasi ini pun juga ada dari perwakilan Kabupaten Kuningan.
Dari Kuningan, mereka berangkat ke Jakarta pada Minggu malam (7/5/2023) sekitar pukul 22.00 WIB. Para Nakes ini berangkat dari depan Masjid Syiarul Islam Kuningan, dengan terlebih dahulu memanjatkan doa bersama.
Saat dikonfirmasi via WA, Ketua IDI Kuningan dr H Asep Hermana SpB FINACS MM, meskipun tidak mengiyakan akan berangkat ke Jakarta, tetapi Ia mengirimkan foto-foto aksi damai tersebut kepada SiwinduMedia.com.
Dari video dan foto-foto yang dikirimkan, tampak para Nakes dari Kuningan ini bergabung dengan ribuan Nakes lainnya. Mereka mengenakan pakaian serba putih, seraya menolak RUU tentang kesehatan tersebut melalui aksi di seputaran Patung Kuda. Aksi kemudian bergeser ke Kementerian Kesehatan RI yang berlokasi tidak jauh dari lokasi awal.
Tuntutan aksi yang disuarakan para Nakes ini, yakni stop pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law), jaga kedaulatan kesehatan rakyat dan bangsa dari oligarki/kapitalis, monopoli, dan liberalisasi, perlindungan dan kepastian hukum bagi profesi kesehatan dalam tataran implementasi, serta penguatan eksistensi dan kewenangan organisasi profesi kesehatan.
“Setop pembahasan, setop RUU. Setuju? Setujuuu. Kita di sini gak ada peran apapun dalam RUU Omnibus Law itu,” ujar salah satu orator di atas mobil, seperti yang ada dalam video aksi mereka.
Seperti diketahui sebelumnya dalam pemberitaan media nasional, penolakan terhadap RUU Kesehatan Omnibus Law tersebut terus meluas disuarakan para Nakes di Indonesia. Seperti halnya aksi damai nasional “Setop Pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law) yang digelar November tahun lalu, dan kini dilakukan oleh puluhan ribu anggota dari 5 Organisasi Profesi Kesehatan.
Meskipun ribuan tenaga kesehatan melakukan aksi damai di Jakarta, namun pelayanan kesehatan di daerah masing-masing tetap berjalan sebagaimana biasa. Karena mereka yang datang ke Jakarta hanyalah perwakilan saja.