SiwinduMedia.com – Informasi terbaru, jumlah calon jamaah Umroh asal Kabupaten Kuningan yang diduga terlantar di Tangerang, sehingga gagal terbang ke Saudi Arabia, sebanyak 72 orang, dari info awal 63 orang.
SiwinduMedia.com berhasil mewawancarai salah seorang calon jamaah Umroh asal Kabupaten Kuningan, Kamis siang (111/5/2023). Sebelum menceritakan kronologis masalah tersebut, Ia meminta agar Siwindu tidak menampilkan foto beserta identitasnya.
Dalam keterangan secara terperinci terkait kronologis batalnya penerbangan para jamaah Umroh, nara sumber ini mengatakan, jamaah diminta berkumpul sekitar pukul 03.00 WIB pada Selasa pagi (9/5/2023) di kantor travel yang berlokasi di wilayah Kuningan itu.
“Kita dikumpulkan jam 3 pagi pada hari Selasa di kantor travel, karena jadwal pukul 04.00 subuh kita berangkat ke Bandara Kertajati. Namun bis baru berangkat sekitar pukul 04.30 subuh,” kata dia, mengawali ceritanya.
Sesampainya di Bandara Kertajati, Majalengka, lanjut dia, pihak travel mengatakan bahwa Arab Saudi telah membatasi untuk penerbitan visa Umroh. Para jamaah pun kemudian disuruh menunggu sampai pukul 14.00 WIB.
“Yang anehnya, di lain sisi, ada salah satu travel dari Bandung di hari yang sama berangkat dari Bandara Kertajati juga. Kebetulan seharusnya satu pesawat dengan kita, dan mereka berhasil terbang,” ujarnya.
Selanjutnya, pihak travel memutuskan untuk membawa para jamaah ke Cengkareng, Tangerang (Bandara Soekarno Hatta), dengan harapan visa akan terbit di hari itu, atau maksimal keesokan harinya. Sehingga para jamaah bisa mengejar penerbangan pukul 08.00 pagi di tanggal 10 Mei 2023.
“Namun akhirnya visa gagal terbit, dan travel memutuskan untuk memulangkan para jamaah ke Kuningan,” sebut dia dengan nada kecewa.
Langkah selanjutnya, lanjut sumber ini, para jamaah mendesak pihak travel agar ada surat perjanjian dengan para jamaah, dimana para jamaah yang sekarang gagal berangkat menjadi prioritas pihak travel untuk pemberangkatan umroh selanjutnya.
“Insya Allah akan ada pertemuan antara para jamaah dengan pihak travel untuk membahas isi dari surat perjanjian tersebut,” tuturnya.
Ia kembali menegaskan agar jamaah Umroh yang berjumlah 72 orang ini, kemudian dapat diprioritaskan di pemberangkatan Umroh selanjutnya. Ia juga menekankan agar tidak ada lagi biaya tambahan apapun untuk pemberangkatan yang akan di reschedule (penjadwalan ulang, red).
“Jika tidak terpenuhinya janji, pihak travel diharapkan mengembalikan uang pendaftaran secara penuh,” pintanya, seraya menyebutkan 72 jamaah merupakan mayoritas warga Kuningan.
SiwinduMedia.com kemudian menghubungi pimpinan travel yang diduga bermasalah ini. Meskipun awalnya merespon untuk memberikan klarifikasi, namun hingga pukul 14.54 WIB, klarifikasi tersebut belum juga disampaikan.
“Oh ini (jamaah Umroh gagal terbang, red) harus di klarifikasi lagi,” singkatnya.