SiwinduMedia.com – Program Gerebeg Obyek Wisata dan Desa (GOWes) To UMKM Diskopdagperin Kabupaten Kuningan terus berjalan. Kali ini Dinas tersebut mendatangi Sentra Tape Ketan di Kecamatan Cibeureum menggunakan sebanyak motor Rider Diskopdagperin.
Rombongan Diskopdagperin ini terdiri dari seluruh pejabat eselon dan fungsional, dari mulai Kabid, Kasubag, Kepala UPTD, Subkoor hingga staf pelaksana. Pada kegiatan GOWes TO UMKM yang ke-7 tersebut, Diskopdagperin didampingi lembaga Keuangan mitranya, yakni PT Pegadaian dalam rangka memberikan informasi layanan. PT Pegadaian merupakan salah satu BUMN yang bermitra dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Kuningan.
GOWes TO UMKM yang ke-7 kalinya ini untuk melihat potensi produk unggulan makanan khas Kuningan yang ada di wilayah tersebut. 6 lokasi GOWES TO UMKM sebelumnya adalah menuju Desa Cibuntu, Wisata Air Panas Desa Subang, Telaga Surian, dan Buper Trijaya (dalam rangka Harkopnas ke-75). Kemudian berkunjung ke Desa Cipakem Kecamatan Maleber, dan terakhir ke sentra alat kebersihan Desa Tarikolot Kecamatan Pancalang.
Kepala Diskopdagperin Kuningan Uu Kusmana SSos MSi, berharap dengan implementasi salah satu inovasi Diskopdagperin ini dapat membantu memecahkan permasalahan dalam pengembangan usaha UMKM tape ketan. Para pelaku usaha Tape Ketan sebanyak 19 UMKM, diundang berkumpul di rumah Sukaesih, pengusaha tape ketan “Binangkit” Desa Tarikolot Kecamatan Cibeureum.
“Dalam kunjungan silaturahmi ini, kami berharap dapat memperoleh informasi yang lengkap mengenai usaha yang sedang dijalankan. Selain itu, kami juga mengadakan diskusi dan berbagi pengalaman serta memberikan saran dan masukan yang konstruktif,” tutur Uu.
Dalam kunjungan tersebut, Uu meninjau potensi produk unggulan Kabupaten Kuningan yang sangat luar biasa. Namun salah satu makanan khas Kabupaten Kuningan ini masih terkendala bahan baku, yakni beras ketan yang masih diperoleh sebagian besar dari Indramayu dan Karawang, serta daun jambu dari Brebes Jawa Tengah.
Selanjutnya, Kepala Diskopdagperin juga berharap dapat membantu para pelaku UMKM Tape Ketan, dalam memperoleh bahan baku yang lebih mudah dan terjangkau. Seperti beras ketan yang dihasilkan oleh para petani lokal. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para petani dan juga memperkuat jaringan ekonomi lokal.
“Solusinya adalah kedepan Diskopdagperin akan segera berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan,” ujarnya.
Diskopdagperin melalui konsep kolaborasi Hexa Helix, lanjut Uu, senantiasa mengajak semua pihak untuk mendukung dan berpartisipasi dalam memajukan sektor UMKM di Kabupaten Kuningan. Hal itu sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi lokal dan mewujudkan visi Kabupaten Kuningan, yakni Kuningan Maju (Makmur Agamis dan Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023.