SiwinduMedia.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kuningan merespon adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan salah satu Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kuningan.
Menurut Ketua Bawaslu Kuningan, Abdul Jalil Hermawan, pihaknya telah menugaskan Panwascam di wilayah yang bersangkutan untuk memanggil Ketua PPK tersebut. Tak hanya Ketua PPK, Panwascam pun telah meminta keterangan dari beberapa saksi.
“Kami melalui Panwascam sudah memanggil beberapa pihak. Yang telah dipanggil, yang bersangkutan dan para saksi,” kata Jalil kepada SiwinduMedia.com, Kamis (25/5/2023).
Keterangan Ketua Bawaslu, diperkuat Ketua Panwascam Kecamatan Cidahu, Irman Fauzi. Pihaknya membenarkan telah memanggil yang bersangkutan untuk diklarifikasi, beserta sejumlah saksi.
“Kita sudah melakukan klarifikasi kepada saksi-saksi dan terlapor. Untuk kajian hukum sedang dalam proses,” kata Irman.
“Bukan laporan, ini menjadi temuan dari Panwascam,” imbuhnya.
Irman menjelaskan, terkait kajian hukum dari permasalahan tersebut, terdapat dua lokus (tempat) yang menjadi pembahasan, yakni terkait kode etik penyelenggara Pemilu serta netralitas ASN.
“Untuk kajian hukum dari permasalahan ini ada 2 lokus, yang pertama kode etik penyelenggara dan netralitas ASN,” jelasnya.
Untuk rekomendasi, lanjut Irman, akan diteruskan oleh Bawaslu Kabupaten Kuningan dari hasil klarifikasi dan kajian hukum dari Panwascam. Untuk selanjutnya diserahkan KPU dan KASN.
Sebelumnya, ramai diperbincangkan terkait adanya dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu, dalam hal ini diduga dilakukan oleh salah seorang Ketua PPK. Dalam salah satu WA grup, yang bersangkutan mengirim flyer (poster) Bakal Caleg salah satu Parpol dengan caption ajakan untuk mendukung.
Saat dikonfirmasi, Ketua PPK tersebut menjelaskan, awalnya Ia menerima gambar tersebut dari grup PGRI Kecamatan Cidahu, dan kebetulan dirinya adalah kepala sekolah. Ia mengaku hanya meneruskan pesan gambar tersebut, dan caption secara otomatis terkirim pula.
“Saya hanya meneruskan saja, kalau caption mohon doa dan dukungan mah dari bawaan gambarnya. Saya kebetulan masuk di grup Gowes Cidahu, kebetulan ada Pak Rahmatullah (Bacaleg dalam gambar) dengan teman-teman saya. Ya gak tahu, itu yang ngangkat isu itu siapa,” jelasnya.
Yang Ia tahu, dulunya Rahmatullah itu sebagai Ketua Golkar Cidahu, sehingga Ia mempertanyakan kenapa sekarang nyalegnya dari PKS.
“Saya hanya pesan dalam hati ini kenapa, saya menyampaikan gambar itu hanya mempertanyakan itu saja,” ujarnya.
Ketua PPK tersebut bahkan berani bersumpah bahwa dirinya tidak mengajak untuk mengkampanyekan (Bacaleg), karena niatannya hanya meneruskan gambar dari grup PGRI Cidahu ke grup Gowes untuk mempertanyakan kenapa Nyalegnya dari PKS, bukan dari Golkar.
“Kebetulan Ketua PGRI memposting gambar itu, Pak Rahmatullah. Saya meneruskan saja ke grup Gowes. Hanya pesan saya menanyakan dulu itu sepengetahuan saya Pak Rahmatullah Ketua Golkar Cidahu, kenapa sekarang Nyalegnya dari PKS, saya heran,” tutur dia.
“Begitu saja, saya mah gak ada caption apa-apa. Tidak mengajak, lebih-lebih mengkampanyekan, gak ada. Demi Allah Demi Rasulullah,” imbuhnya.