SiwinduMedia.com – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kuningan berdiskusi panjang membahas agenda Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah Kuningan ke-13.
Di sela kegiatan Musyda, Sadam Husaen selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah Kuningan, menyepakati bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang harus tetap bergembira dan berkemajuan.
Sadam mengatakan, terdapat 7 rumusan kriteria pimpinan Muhammadiyah versinya yang merupakan Angkatan Muda Muhammadiyah. 7 kriteria ini, tentu sebagai acuan kemajuan Muhammadiyah khususnya di Kabupaten Kuningan.
Adapun 7 kriteria itu, yakni mempunyai daya juang yang tinggi, pimpinan-pimpinan Muhammadiyah nanti khususnya yang 11 formatur harus mempunyai daya juang yang tinggi. Ini perlu dan sangat dibutuhkan sekali, mengingat Muhammadiyah Kuningan harus semakin berkembang dan semakin meluas kebermanfaatannya, khususnya di masyarakat.
“Kalau secara Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) itu sudah begitu masif, tinggal bagaimana pengembangan kebermanfaatan AUM itu di luar ruang Amal usaha tersebut,” harap Sadam, kepada SiwinduMedia.com, Sabtu (27/5/2023).
Untuk Kriteria yang kedua, lanjut Sadam, Pimpinan Muhammadiyah harus bersungguh-sungguh dengan pekerjaannya. Yang ia maksud, bahwa Pimpinan Muhammadiyah nanti mereka tidak ada fokus lain kecuali hanya untuk memajukan persyarikatan Muhammadiyah.
“Dengan begitu, selama lima tahun ke depan, Pimpinan Muhammadiyah Kuningan terpilih nanti akan bisa melakukan percepatan-percepatan pengembangan,” tegasnya.
Kriteria berikutnya yang ditawarkan Pemuda Muhammadiyah, yakni memerdekakan diri dengan memaafkan. Maksudnya, dalam Musyda akan selalu terjadi dinamika karena disana ada pemilihan.
“Nah, sosok Ayahanda nanti 11 pimpinan itu harus mempunyai jiwa dan komitmen, harus memerdekakan dirinya untuk memaafkan satu sama lain, sehingga tidak ada residu pasca Musyda ini. Biarkan perbedaan dinamika memilih dan pemilihan lain-lainnya itu hanya ada di ruang musyawarah daerah,” harap Sadam.
Yang keempat, Calon Pimpinan Muhammadiyah harus berkriteria peka dengan keadaan sekitar, dalam hal ini Muhammadiyah harus sensitif terhadap gejolak atau dinamika sosial, baik di internal warga Muhammadiyah maupun di masyarakat Kuningan pada umumnya.
“Sensitivitas pimpinan nanti itu harus kuat,” ungkapnya.
Kriteria kelima, kata Sadam, Pimpinan Muhammadiyah Kuningan untuk lima tahun ke depan itu harus mempunyai GPS, atau arah pergerakan Muhammadiyah Kuningan itu mau kemana. Sehingga pimpinan 11 ini wajib berkomitmen mengeluarkan ide dan gagasan terbaiknya, untuk membawa perubahan organisasi.
Yang ke enam, karena Muhammadiyah Kuningan sangat besar, sehingga harus dipimpin oleh orang-orang Ideologis. Ini bertujuan supaya gerakan nantinya mempunyai ruh, yang akan menjadi roda atau energi untuk memotori kegiatan-kegiatan organisasi Muhammadiyah ke depan.
Kriteria terakhir, Sadam mengatakan soal kaderisasi. Hal ini yang menjadi tekanan dan prioritas utama yang dicoba untuk didiskusikan dengan PDM (Pengurus Daerah Muhammadiyah) ke depan, bahwa semangat kaderisasi ini harus menjadi tulang punggung dari keberlangsungan lima tahun kepengurusan dalam menjalankan organisasi, karena kaderisasi ini penting.
Sadam memiliki harapan besar dari 11 orang nanti untuk memiliki 7 kriteria itu. Ia memandang banyak yang memiliki 7 kriteria tersebut, namun ini adalah Muhammadiyah, tidak ada istilah ambisi jabatan, tapi kader-kader yang terpilih suara terbanyak dia harus siap.
“Tujuan saya dan kawan-kawan pemuda berdiskusi, memikirkan bagaimana caranya agar ketujuh kriteria ini nantinya menjadi barometer nilai dan memilih. Mudah-mudahan ini dilakukan oleh pimpinan cabang Muhammadiyah dan Ortom-ortom yang lain,” pungkas Sadam