Siwindumedia.com – Tren Om Telolet Om sempat menghilang karena adanya protes dari para pengguna jalan dan penumpang bus karena suara keras yang dikeluarkan dari bagian bawah bus yang dianggap sangat mengganggu telinga.
Karena protes tersebut, akhirnya beberapa bus memindahkan klakson tersebut ke bagian atas. Dengan demikian suara klakson yang bising pun tidak lagi mengganggu telinga penumpang juga pengguna jalan lain.
Diketahui tren ini pertama kali muncul pada tahun 2016 silam atau tepatnya tujuh tahun lalu. Fenomena ini cukup terkenal di tahun tersebut, namun hanya dalam waktu yang sangat singkat saja.
“Om” adalah panggilan akrab dalam bahasa Indonesia untuk seorang pria dewasa, sedangkan “telolet” adalah bunyi klakson bus yang khas di Indonesia.
Bunyi klakson yang dihasilkan merupakan variasi unik dan berbeda dari bunyi klakson pada umumnya, dan itulah yang membuatnya menarik bagi anak-anak.
Om Telolet lantas masuk ke ranah internet dan media sosial yang kemudian menjadi terkenal. Anak-anak yang merekam momen tersebut dan berbagi di platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok membuat fenomena “Om Telolet Om” semakin populer dan menarik minat banyak orang di berbagai belahan dunia.
Setelah tujuh tahun berlalu, tren Om Telolet Om kembali ramai dijumpai di media sosial (medsos) belakangan ini. Banyak anak muda mulai dari anak sekolah hingga mahasiswa melakukanya.
Ketika fenomena ini kembali viral di tahun 2023, wargaNet banyak yang merasa seperti sedang bernostalgia. Apalagi kini, bunyi klakson ‘telolet’ makin beragam. Hingga ada salah satu video yang beredar di dunia maya yang memperlihatkan petugas polisi juga ikut meminta telolet pada bus yang sedang melintas.
Alhasil dari aksi lucu tersebut, banyak para wargaNet yang ikut berkomentar.
“Ya Allah, kok aku ikut seneng yaa lihatnya,” tulis akun @moim_19.
“Pak Polisi juga manusia biasa, butuh hiburan juga,” tulis akun @abahrere07.
“Sopirnya kaget bakal diberhentiin, wkwkwkwk ternyata minta telolet,” ungkap @dhiniomoshiroi0.