Siwindumedia.com – Apple Vision Pro resmi diumumkan. Ini merupakan kacamata augmented reality (AR) pertama yang diproduksi oleh Apple, harganya dibanderol cukup mahal tapi lebih canggih dari iPhone 15 Pro Max yang konon bawa banyak peningkatan dari pendahulunya.
Produk baru tersebut adalah kacamata realitas tertambah (AR) bernama Vision Pro, yang dijual mulai harga US$ 3.499 (sekitar Rp 52 juta).
CEO Apple Tim Cook yakin bahwa kacamata AR ini revolusioner. Sebab Apple Vision Pro dapat memadukan konten digital dengan dunia nyata secara mulus.
“Hari ini menandai dimulainya era baru komputasi,” kata Tim Cook saat memperkenalkan Apple Vision Pro di sesi keynote WWDC 2023 yang berlangsung Selasa dini hari WIB (6/6/2023).
“Sama seperti Mac yang memperkenalkan kami pada komputasi personal, dan iPhone memperkenalkan kami pada komputasi seluler, Apple Vision Pro memperkenalkan kami pada komputasi spasial. Dibangun berdasarkan inovasi Apple selama beberapa dekade, Vision Pro jauh lebih maju dan tidak seperti apa pun yang dibuat sebelumnya – dengan sistem input baru yang revolusioner dan ribuan inovasi inovatif. Ini membuka pengalaman luar biasa bagi pengguna kami dan peluang baru yang menarik bagi pengembang kami.”
Seperti yang ditunjukan oleh CEO Apple Tim Cook, pengguna Vision Pro dapat memilih berbagai konten melalui kacamata tersebut dengan hanya jentikan jari mereka dan menggeser layar dengan gerakan jari. Kacamata ini juga bisa dilengkapi oleh kamera 3D dan mikrofon untuk merekam video dan mengambil foto 3D.
Vision Pro besutan Apple bakal bersaing di pasaran dengan produk kacamata AR milik Meta, yang dinamakan Quest. Produk untuk mengakses “metaverse” yang digaungkan Mark Zuckerberg tersebut harganya jauh lebih murah dari Vision Pro Apple.
Meta Quest 2, kacamata AR generasi terakhir yang sudah tersedia di pasaran, dijual mulai harga US$ 299,99 atau sekitar Rp 4,5 juta. Quest 3 yang segera dirilis, dibanderol dengan harga US$ 499,99 atau sekitar Rp 7,4 juta.
Fitur yang membuat Vision Pro berbeda dengan kacamata lain adalah pilihan untuk menampilkan mata pengguna sehingga terlihat oleh orang-orang di sekelilingnya.
Pengguna bisa memilih untuk sepenuhnya tenggelam di dunia virtual, yaitu dengan membuat seluruh pandangannya ke dunia nyata gelap. Ketika didekati oleh orang lain yang juga di mode virtual, keduanya akan bisa saling melihat satu sama lain.
“Perbedaan utamanya, menurut saya, Zuckerberg ingin menciptakan dunia virtual tempat pengguna berinteraksi, sedangkan Apple ingin kita tetap ada di dunia nyata tetapi dengan ‘memperbesarnya’,” kata analis Creative Strategies, Carolina Milanesi, seperti dikutip Reuters, Selasa (6/6/2023).
Vision Pro tersedia di Amerika Serikat mulai awal tahun 2024, dan diikuti oleh negara-negara lain beberapa bulan setelahnya.