Siwindumedia.com – Kerajinan kulit kerang merupakan salah satu industri rumahan. Hasil kerajinan seperti tempat tisu, figura, lampu hias, asbak rokok, pin, tudung saji dan juga lemari. Semuanya berbahan utama dari hasil laut seperti, kerang dan keong (siput laut).
Adalah Heri Siswanto perajin kerang asal Cirebon yang terampil membuat kerang menjadi kerajinan yang bernilai. Ditangannya, ratusan hingga ribuan kerang hasil laut bisa ia rubah menjadi kerajinan yang unik.
Heri Siswanto mulai menggeluti kerajinan kerang laut sejak tahun 2004, kini ia memiliki Industri rumahan bernama Sis Handmade. Ia mengolah kerajinan kerang secara otodidak bahkan dikombinasikan dengan keahlian fiber yang ia miliki.
“Awalnya saya melihat para perajin kerang Cirebon yang lain dan saya coba praktek dirumah berhasil. Kebetulan saya punya dasar keahlian fiber saya kolaborasikan dengan fiber,” kata Siswanto, Sabtu (17/6/2023).
Desain kerajinan pertama kali yang ia buat adalah tempat minuman mineral dalam kemasan. Saat itu, ia mengkombinasikan teknik fiber dengan menempelkan kerang srimping dan hasilnya memuaskan.
Kerajinan kerang buatan Heri Siswanto memiliki ciri khas tersendiri dan tidak ada di tempat lain. Salah satunya adalah teknik menempelkan kerang secara manual.
“Saya tidak pakai cetakan jadi misal fibernya lampu gantung ya kerangnya saya tempel satu per satu. Jadi kesan hiasan kerang nya lebih menarik,” ujar Siswanto.
Merasa hasil kerajinannya layak jual, Siswanto mulai menawarkan karyanya ke sejumlah pabrik di Cirebon. Ia berkeliling menggunakan motor dari satu pabrik ke pabrik lain.
Langkahnya menawarkan kerajinan kerang miliknya ke pabrik di Cirebon ternyata berbuah manis. Sejumlah pabrik di Cirebon tertarik dan memesan kerajinan kerangnya.
“Saya melayani berdasarkan jumlah pesanan saja dan sampai sekarang Alhamdulillah masih jalan. Tidak ada display yang saya tawarkan khusus di suatu tempat,” ujar dia.
Sampai pada tahun 2006, dia mendapat pesanan dalam jumlah besar dari sebuah pabrik di Jakarta. Pesanan tersebut membuatnya semakin semangat dan optimis hasil karyanya banyak peminat.
Dalam sehari, rata-rata pesanan kerajinan kerang dari pabrik minimal 6 kuintal. Siswanto mengaku sempat sepi pesanan akibat covid-19 yang melanda Indonesia beberapa tahun lalu.
Namun, setelah covid-19 dinyatakan berakhir, Siswanto mulai kembali melayani pesanan. Selain pesanan pabrik, ia juga melayani pemesanan untuk perorangan dengan harga yang berbeda.
“Harga kerajinan saya dari Rp 70 ribu sampai Rp 2 juta itupun tergantung jenis hingga tingkat kesulitan. Harga jual juga pasti beda antara pesanan individu dan pabrik. Bahkan kalau ada orang yang pesan satu kerajinan pun saya layani,” katanya.
Tahun ini, Siswanto sedang mengerjakan pesanan miror atau kaca dalam jumlah besar ke pabrik. Ia mengaku, pabrik yang sering memesan sudah menjadi pelanggan tetapnya.
“Kalau sedang tidak ada pesanan dari pabrik saya buat sampel sendiri saya foto kemudian saya kirim email ke pabrik-pabrik,” ujar Siswanto.