Siwindumedia.com – Momen tersebut terjadi saat keduanya hadir di acara Hari Lahir PMII ke-63 di Benteng Vastenburg, Solo, Jumat (23/6/2023) malam. Tampak Prabowo dan Gibran duduk bersila di barisan depan didampingi Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri.
Gibran menjelaskan saat duduk bersama mendampingi Prabowo tidak banyak pembicaraan yang terjadi lantaran acara sedang berjalan.
Dirinya menegaskan kehadirannya di acara PMII hanya mendampingi Prabowo. Gibran pun santai karena hanya hadir di acara itu.
“Saya cuma mendatangi, mendampingi, menghadiri acara PMII gitu nggih, santai,” ucapnya.
Gibran menjawab pertanyaan apakah ada kekhawatiran dipanggil DPP PDIP usai mendampingi Prabowo. Putra sulung Presiden Joko Widodo ini juga mengatakan tidak membawa relawannya saat mendampingi Prabowo.
“Aku kan ora (tidak) melakukan pengerahan (massa) apa-apa,” kata Gibran.
Dalam sambutannya Prabowo menilai Gibran merupakan pemimpin masa depan. Prabowo juga sempat membahas perkembangan dan sejarah bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran anak muda. Mulai dari era kemerdekaan hingga saat ini.
Untuk itu Prabowo meminta agar anak-anak muda tidak ragu untuk tampil sebagai seorang pemimpin.
Mengenai penilaian Prabowo tersebut Gibran menyatakan dirinya belum pantas disebut sebagai pemimpin masa depan. Gibran mengaku dirinya anak baru di dunia politik dan masih harus belajar banyak.
Sementara itu, Ketua Umum PMII, M Abdullah Syukri Momen mengklaim kegiatan tersebut menjadi Harlah terbesar dalam sejarah PMII. Dia mengatakan PMII akan menyampaikan jurnal berisi 350 halaman. Salah satunya studi terkait IKN.
“Nanti akan kami sampaikan beberapa gagasan. Yaitu, yang pertama hasil kajian PMII tentang IKN. Jadi kami satu-satunya aktivis kemahasiswaan yang memiliki pusat studi IKN. Kami sudah menulis jurnal yang isinya 17 judul dengan 350 halaman. Kami akan sampaikan dan serahkan langsung ke Presiden,” ujar Abdullah Syukri saat konferensi pers di Tower UNS, Rabu (21/6/2023).
Dalam jurnal tersebut, terdapat rekomendasi kebijakan terkait IKN. Baik dalam sudut pandang teknologi, kebijakan publik, kebudayaan, smart city, sustainability, dan lainnya. Gus Abe, sapaan akrab M. Abdullah Syukri mengatakan, jurnal tersebut sebagai gagasan intelektual akademik PMII yang nanti akan disampaikan ke presiden.
“Ini sekaligus respons kami terhadap pembangunan negara ke depan. Ini bukti bahwa aktivis tidak hanya bisa teriak, tapi bisa memberikan sumbangsih pemikiran yang jelas dan terukur,” ujar Abe.