Siwindumedia.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah di Indonesia pada Minggu.
Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan provinsi yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan dapat disertai petir serta angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu.
Kemudian, sebagian DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara. Kemudian, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara.
Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor dinamika atmosfer yang menyebabkan hujan masih turun pada awal musim kemarau, termasuk aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta gelombang ekuator Kelvin dan Rossby. Ketiga dinamika atmosfer ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan secara tidak langsung meningkatkan curah hujan.
“Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang terdampak, terutama yang berada di wilayah yang berisiko, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan tindakan mitigasi terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat di sekitarnya,” katanya.
Di sisi lain, BMKG juga mengingatkan masyarakat pesisir untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi mencapai enam meter di beberapa wilayah perairan Indonesia pada tanggal 8-9 Juli 2023.
“Kami meminta kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar wilayah pesisir yang berpotensi mengalami gelombang tinggi agar tetap waspada,” kata Eko Prasetyo, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG.
Ia juga menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan angin berkisar antara 4-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.
“Kecepatan angin tertinggi tercatat di Selat Sunda bagian selatan, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru,” tambah Eko.