Siwindumedia.com – Para pelaku usaha warung tegal (Warteg) yang berjumlah 50.000 di seluruh Indonesia telah sepakat bahwa figur calon presiden yang akan mereka dukung pada Pemilu 2024 nanti adalah sosok pemimpin yang dapat berkeadilan dan dapat mengentaskan kesenjangan ekonomi di Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni, Rabu lalu seperti dikutip Minggu (9/7/2023).
“Seperti diketahui ketimpangan ekonomi di negeri ini sangat lumayan tinggi, 5% populasi penduduk Indonesia menguasai 50% pergerakan ekonomi, ini kan jumlah yang sangat timpang sekali. Ini yang diharapkan kedepan (calon presiden) mengatasi kesenjangan, dan distribusi kekayaan supaya rakyat semakin banyak untuk mendapatkan akses ekonomi yang baik, terutama UMKM,” ujarnya.
Mukroni juga berharap agar nantinya pemerintah atau calon Presiden 2024 dapat dengan tegas memberantas korupsi.
“Bangsa terpuruk karena korupsi. Nah ini korupsi harus tegas diberantas, itu yang penting. Kan gak adil, sementara kita bekerja di bawah dengan keringat berdarah-darah, yang di atas dia menikmati hanya dengan kekuasaan terus berkorupsi, ini kan gak adil,” ujar Mukroni.
Selain itu, Mukroni bersama anggota Kowantara mengharapkan agar situasi ekonomi Indonesia menjadi jauh lebih baik, harga-harga pangan tidak mengalami lonjakan drastis atau harga stabil, kemudian pemimpin yang merakyat dan tidak hanya memberikan janji-janji kosong, serta visi pembangunannya yang harus dikaji dengan benar, seperti misalnya fokus pada kebutuhan rakyat.
“Jadi presiden jangan berfantasi diri, apa yang dia mau terus rakyat harus dukung semua. Kan itu tidak istilahnya tidak fokus kepada kebutuhan rakyat,” ujarnya.
“Itu kriteria-kriteria yang kita inginkan dan perlu diwujudkan, yang mengedepankan visi misi dan track record yang bagus ya, mungkin banyak teman-teman (anggota Kowantara) dari kita akan melihat,” lanjut dia.
Lebih lanjut, Mukroni menyebut jargon bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dari partai Nasdem lah yang untuk saat ini mewakili apa yang diinginkan oleh para pelaku usaha warteg, yaitu perubahan. Namun, dia masih belum ingin berpendapat, sebab dirinya bersama anggota Kowantara masih akan melihat terlebih dahulu jargon-jargon dari bacapres lainnya.
“Kita masih melihat-lihat, karena mereka masing-masing masih berkampanye, dan sistem atau jargon yang akan dia terapkan masih belum dikemukakan (seluruhnya). Sementara yang banyak melontarkan keadilan kan (baru) Anies yah, karena jargon dia kan perubahan. Memang kita inginkan perubahan, karena bangsa ini bagaimana agar tidak 5% yang menguasai ekonomi, tapi paling gak 30%-40% menguasai ekonomi, jadi memang teman-teman pengen perubahan yang lebih baik maksudnya, gitu kan.. Siapapun (pemimpinnya nanti),” jelasnya.
Ditambah, lanjutnya, saat ini masih belum diumumkan secara gamblang siapa bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan mendampingi para kandidat capres yang sudah ada saat ini. Sehingga, Mukroni mengaku masih belum bisa menilai kandidat mana yang akan lebih unggul dipilih oleh para pelaku usaha Warteg.
“Cuma kan kita belum tahu apakah nanti pendamping nya itu akan sepaham dengan dia. Nah ini persoalannya kan di situ. Jadi kita akan menunggu. Mungkin setelah mereka mendapatkan pendamping yang tadi mendukung proses itu, baru nanti kita tahu siapa yang akan dipilih,” ujarnya.