Erick Thohir Buka Suara Setelah Panggil Ahok dan Dirut Pertamina Kemarin
Menteri BUMN Erick Thohir buka-bukaan soal langkahnya memanggil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati pada Kamis (20/7) kemarin. (Foto:detik)

Erick Thohir Buka Suara Setelah Panggil Ahok dan Dirut Pertamina Kemarin

Siwindumedia.com – Menteri BUMN Erick Thohir buka-bukaan soal langkahnya memanggil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati pada Kamis (20/7) kemarin.

Seiring dengan kedatangan Ahok dan Nicke tersebut, beredar rumor bahwa akan ada pergantian direksi di tubuh perusahaan migas pelat merah itu. Ahok pun disebut akan bergeser menjadi Direktur Utama Pertamina.

Terkait rumor tersebut, Erick mengatakan, pada dasarnya pergeseran tugas merupakan hal mungkin saja terjadi. Namun dia memastikan, sampai saat ini belum ada keputusan terkait perubahan susunan kepengurusan Pertamina.

“Saya rasa tour of duty bisa saja terjadi, tetapi saya belum mengkonfirmasi kalau itu memang keputusan,” ujar Erick Thohir saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Sejalan dengan itu, Erick memastikan erus mendorong sinkronisasi antarklaster. Erick pun menyoroti persoalan pembangkit panas bumi (geotermal) yang hingga hari ini belum tuntas.

“Dan saya melihat juga, banyak juga hal yang memang harus disinkronkan satu dengan lainnya antarklaster. Sama, saya tekankan Pertamina, sama PLN, itu masalah geotermal saja kan belum tuntas. Padahal kita ingin punya 2,4 giga,” terangnya.

Baca Juga:  Cukur Yordania 4-1, Timnas U-23 Lolos ke Perempat Final Piala ASIA

Padahal, kata dia, sudah ada model kepemilikan bersama. “Seperti di rumah sakit yang gampang, ada Pertamina, ada Pelindo, di hotel ada titik-titik, ada titik-titik,” katanya.

Erick menambahkan, hingga saat ini belum ada kebutuhan untuk pergantian kepemimpinan.

“Apakah pergantian daripada kepemimpinan itu harus terjadi? Sampai hari ini belum,” katanya.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, pertemuannya dengan Nicke membahas PT Rekayasa Industri (Rekind). Dia mengatakan konsep penyelamatan Rekind ialah PT Pupuk Indonesia (Persero) akan menyuntikkan dana, penyertaan modal negara (PMN), dan ada restrukturisasi.

“Tetapi tentu perlu dukungan Pertamina. Apa? Memberikan proyek EPC selain dari Pupuk,” katanya.

Dengan Ahok, Erick mengatakan, dirinya membahas mengenai depo BBM Plumpang. Erick menjelaskan Plumpang berkontribusi terhadap 18 persen BBM nasional.

Selain itu, menurut Erick, jika ada penambahan, perlu dipikirkan juga lahan.

“Yang namanya Plumpang 18 persen kontribusi nasional dan Jakarta menjadi hal yang dibutuhkan. Kalau itu nanti nambah kilang, dengan keterbatasan tanah, di mana, kilangnya di mana. Ini kan diskusi,” terang Erick.

Baca Juga:  Mulai Tahun Depan Pemerintah Batasi Pembeli Gas LPG 3 KG Hanya untuk Konsumen Terdata

Erick menuturkan biasa memanggil komisaris utama dan direktur utama dengan konteks yang berbeda-beda.

“Saya sering memanggil komut, dirut, dengan konteks yang berbeda-beda. Tidak lain. Kita coba memastikan program ini berjalan dan percepatan ini terjadi,” katanya.

Cek Juga

Paslon Dirahmati Kutuk Cara-Cara Kampanye Menghasut dan Adu Domba

Paslon Dirahmati Kutuk Cara-Cara Kampanye Menghasut dan Adu Domba

SiwinduMedia.com – Tim pemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wabup Nomor Urut 01 Dian-Tuti, tiba-tiba menggelar …