Siwindumedia.com – Temuan kasus baru tuberkulosis atau TB di Kota Cirebon, Jawa Barat, sepanjang 2023 mencapai 3.256 kasus. Namun, angka kesembuhan penderita penyakit menular itu masih rendah.
Dari total 3.256 kasus pengidap penyakit tersebut, sebanyak 2.184 di antaranya merupakan kasus TBC sensitif obat (SO), 365 kasus TB pada anak, dan 77 lainnya TB resistensi obat (RO).
“Penyakit tersebut dapat berakibat fatal bagi penderitanya kalau tidak segera ditangani. TBC bisa disembukan ataupun dicegah,” kata Neneng di Kabupaten Cirebon, Jumat (28/7/2023).
Neneng mengatakan bahwa bakteri tersebut biasanya menyerang gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita penyakit ini biasanya mengalami gejala lain, seperti berkeringat pada malam hari dan demam.
“Penyakit tersebut dapat berakibat fatal bagi penderitanya kalau tidak segera ditangani. TBC bisa disembukan ataupun dicegah,” ungkap Neneng, Jumat, (28/7/2023).
Beberapa kelompok masyarakat yang berisiko tinggi tertular TBC di antaranya, orang yang tinggal di permukiman padat dan kumuh, petugas medis yang sering merawat penderita TBC, perokok, dan orang dengan kekebalan tubuh rendah.
Kemudian, orang yang tengah menjalani terapi obat imunosupresif, di seperti lupus, psoriasis, rheumatoid arthritis, atau penyakit crohn.
Neneng menuturkan, untuk menekan angka tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Beberapa di antaranya, meningkatkan akses layanan delapan ekspansi layanan TBC.
Kemudian, menginstrusikan semua fasilitas kesehatan yang menangani kasus TBC wajib melaporkan kegiatan jejaring eksternal penanggulangan.
“Setiap ada kasus, kami selalu investigasi kontak minimal delapan orang per kasus indeks dan skrining gejala,” pungkas Neneng.