Siwindumedia.com – Untuk mengatisipasi terjadinya dampak El Nino yang dapat menyebabkan kekeringan, banjir, perubahan pola iklim lainnya yang dapat mengganggu produksi pertanian serta menyebabkan kelangkaan pangan dan kenaikan harga, Badan Pangan Nasional (Bapanas) perkuat cadangan pangan.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengaku pihaknya telah memiliki strategi mitigasi untuk menjaga stok pangan komoditas hingga akhir 2023. Hal ini, dia sampaikan dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengusung tema ”Waspada Dampak El Nino”.
“Bapanas telah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengelola stok beras. Tahun ini, Bulog telah ditugaskan untuk menyimpan 2,4 juta ton beras, meningkat dari jumlah tahun lalu yang hanya 900.000 ton,” kata dia, Senin (31/7/23).
Bahkan, atas perintah dari Presiden Jokowi, cadangan pangan akan ditingkatkan menjadi lebih dari 1 juta ton. Hal ini merupakan langkah penting untuk menghadapi potensi krisis pangan akibat kemarau sebagai dampak dari El Nino.
Dia juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan untuk meningkatkan cadangan pangan, lebih dari 1 juta ton. Arief menilai hal itu merupakan langkah penting untuk menghadapi ancaman krisis pangan sebagai dampak Ek Nino nantinya.
Namun Arief juga menekankan bahwa pemerintah pusat memerlukan dukungan dari pemerintah daerah untuk menjaga stok pangan di wilayahnya.
Koordinasi dan sinergi di antara semua pihak menjadi kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Peran masyarakat untuk menghemat air dan mengurangi pembakaran lahan juga sangat penting dalam menjaga lingkungan dan ketahanan pangan, menghadapi perubahan iklim global yang semakin kompleks dan mempengaruhi kehidupan secara luas.
Arief meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pemborosan. Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam menyimpan atau menyetok makanan dalam menghadapi ancaman El Nino.
Dia meyakinkan bahwa pemerintah, termasuk Bapanas, berkomitmen untuk menjaga agar stok bahan makanan tetap aman untuk konsumsi masyarakat.
“Stop boros pangan. Belanja bijak. Belanja sesuai kebutuhan, enggak usah berlebih, karena stok kita cukup,” tutupnya.