Siwindumedia.com – Aparat Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, telah mengamankan 3 pelaku pengeroyokan yang terekam kamera pengawas CCTV dan menyebabkan korban meregang nyawa. Peristiwa itu terjadi di Jalan Andi Tonro, Kota Makassar, pada Minggu (30/7/2023) dini hari.
Dugaan sementara, motif pengeroyokan itu akibat salah paham. Kejadian bermula saat pelaku cekcok dengan salah seorang perempuan di salah satu hotel kelas melati. Korban datang hendak melerai.
Korban yang mengetahui kejadian itu berusaha melerai, sebelum akhirnya justru dikeroyok dan mendapatkan luka tikam di bagian perut dan dada hingga tewas.
Polisi masih mendalami dugaan motif lainnya di antaranya adalah rebutan jatah pekerja seks komersial (PSK) online. Atas kasus pengeroyokan tersebut polisi berhasil menangkap tiga pelaku, masing-masing berinisial, MF, RN, dan MP.
Ketiga pelaku tersebut diamankan polisi di wilayah Kabupaten Barru dalam pelariannya ke wilayah Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib membenarkan hal tersebut, Peristiwa itu terjadi pada hari Minggu (30/7/2023) sekira pukul 00.00 Wita.
Menurutnya, korban yang sempat dibawa ke rumah sakit akhirnya meninggal dunia karena mengalami luka di sekujur tubuhnya. Peristiwa itu dipicu adanya kesalahpahaman dari pelaku yang saat itu akan melakukan penganiayaan terhadap salah seorang perempuan sampai melarikan diri ke parkiran, kemudian dikejar pelaku.
“Sebenarnya korban ini ingin memisahkan menghalangi pelaku karena akan menganiaya perempuan, tetapi pelaku ini langsung melakukan penganiayaan dan pengeroyokan sehingga korban dianiaya dan mengalami luka-luka,” ujarnya.
“Dari 3 pelaku ini, masih ada salah satu pelaku yang masih dalam pengejaran. Motifnya sebenarnya dari kesalahpahaman karena antara korban dan pelaku tidak saling mengenal,” imbuhnya.
Pihaknya pun menduga, lokasi penganiayaan dan pengeroyokan itu menjadi tempat transaksi prostitusi. Namun, hal itu masih dalam proses pendalaman terhadap saksi-saksi yang ada, termasuk perempuan yang terkait para pelaku ini masih dalam pencarian.
“Ini masih proses pendalaman karena perempuan ini belum kita dapat, sementara baru 3 tersangka yang melakukan pengeroyokan. Mereka pendatang yang sama-sama dengan pelaku utama,” ujarnya.