Siwindumedia.com – Pada upacara pengibaran bendera, kerap dikenal istilah Paskibra dan Paskibraka. Perbedaan Paskibra dan Paskibraka ada pada arti singkatan dan tingkat di wilayah mereka bertugas.
Arti dari singkatan Paskibra adalah Pasukan Pengibar Bendera. Sedangkan Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
Wilayah tugas Paskibra berada di tingkat wilayah yang lebih kecil, misalnya sekolah, instansi, dan Kecamatan. Wilayah tugas Paskibraka adalah di tingkat Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Wali Kota), Provinsi (Kantor Gubernur), dan Nasional (Istana Negara).
Kegiatan Paskibraka ini diatur secara resmi, yaitu Peraturan Badan Pembina Ideologi Pancasila RI, Nomor 3 Tahun 2022 tentang peraturan pelaksana Perpres nomor 51 Tahun 2022 Tentang program Paskibra.
Paskibraka memiliki sejarah panjang yang bermula dari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Seperti diketahui, setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia berkumandang, lalu dikibarkan bendera kebangsaan yang dipimpin oleh Latief Hendraningrat.
Bahkan saat Ibu Kota Negara dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta, Bendera Merah Putih tetap gagah berkibar. Jelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-2, Presiden Soekarno memanggil ajudannya, Mayor (L) Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara kenegaraan.
Husein Mutahar kemudian berpikir bahwa pengibaran Bendera Pusaka sebaiknya dilakukan oleh anak muda untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa. Kemudian ditunjuk 6 orang, yang terdiri dari 3 pemudi dan 3 pemuda sebagai perwakilan daerah yang akan mengibarkan Bendera Pusaka pada saat upacara tersebut.
Kemudian pada 1967, Mayor Husein Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk menangani kegiatan pengibaran Bendera Pusaka. Dengan pengalaman saat pengibaran di Yogyakarta, dibentuklah 3 kelompok formasi pengibaran 17-8-45 yang merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI.
Pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1967, dilakukanlah pengibaran dengan formasi tersebut dengan melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan anggota Pandu/Pramuka. Baru pada tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar Bendera Pusaka mulai dilakukan oleh para pemuda utusan Provinsi.
Panggilan yang digunakan untuk petugas pengibar Bendera Pusaka dari tahun 1967-1972 adalah Pasukan Pengerek Bendera Pusaka. Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan akronim untuk Paskibraka, yaitu PAS berasal dari Pasukan, KIB berasal dari Kibar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendera, dan KA berarti Pusaka. Mulai saat itu, anggota pengibar Bendera Pusaka disebut dengan Paskibraka.
Kepada Siwindumedia.com, Kamis (3/8/2023), Aris K Santana, selaku Majelis Perwakilan Organisasi (MPO) Paskibraka Kabupaten Kuningan, menyampaikan proses seleksi Paskibraka.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan Paskibraka. Tanggal 12 Februari 2023, melakukan sosialisasi. Diikuti kurang lebih 300 Siswa/Siswi sekolah tingkat SMA, SMK, dan MA se Kabupaten Kuningan.
Mulai tanggal 14 Februari 2023 sampai 6 Maret 2023, menerima pendaftaran online Capaska. Ada 289 Siswa/Siswi yang ikut mendaftarkan diri. Proses seleksi tahap satu pada tanggal 12 Maret 2023, tersaring Capaska menjadi 150 orang. Lalu tanggal 18-19 Maret 2023, seleksi tahap dua terpilih menjadi 46 orang Capaska.
“Adapun proses seleksi dari dua tahap itu meliputi, seleksi: administrasi, kesehatan, kesamaptaan atau fisik, di lanjutkan dengan seleksi interview, kesenian, PBB, dan wawasan kebangsaan,” tutur Aris.
Dari 46 orang Capaska, satu orang atas nama Muhammad Gifar dari SMAN 1 Ciniru, menjadi perwakilan Kabupaten Kuningan menjadi anggota Paskibraka Provinsi Jawa Barat.
Setiap hari Minggu, latihan reguler dari Capaska mulai dilaksanakan di akhir Maret 2023 sampai bulan Juli 2023. Pendidikan Paskibraka nya sendiri, diadakan di Bumi Perkemahan Palutungan pada tanggal 7-8 Juli 2023.
Latihan intensif setiap hari, kata Aris mulai dilaksanakan tanggal 2-9 Agustus 2023, dimana tambahan dari personil TNI-Polri baru bergabung tanggal 7 Agustus 2023 selepas acara Pilkades serentak.
“Untuk pemusatan pendidikan dan latihan, akan diagendakan mulai tanggal 10-16 Agustus 2023, bertempat di Wisma Permata. Disini para Capaska akan dikarantina, untuk mempersiapkan fisik dan mental mereka,” ujar Aris.
Formasi pasukan untuk kegiatan 17 Agustus nanti, yaitu 17 orang pasukan pengiring, 8 orang pasukan untuk menaikan Bendera Pusaka, dan 8 orang pasukan untuk menurunkan Bendera Pusaka. Dimana dalam formasi 8 ini, merupakan pasukan inti, didalam nya ada yang bertugas pembawa baki Bendera Pusaka, pengibar Bendera Pusaka, serta sebagai cadangan pengibar Bendera Pusaka. Yang akan dikawal oleh pasukan dari personil TNI-Polri.
“Capaska yang diberi tugas untuk membawa baki Bendera Pusaka adalah Desi Rahma Dani siswi dari SMKN 3 Kuningan, Uthami Try Rahayu siswi dari SMAN 1 Kuningan, Reva Fahiratun Nadhifah siswi dari SMAN 1 Ciawigebang, Desty Salsabilla siswi dari SMAN 1 Cigugur,” jelas Aris.
Sementara yang bertugas untuk menaikkan Bendera Pusaka, adalah Fauzan Basheer Ahmad siswa dari SMAN 1 Kuningan, Rizal Nugraha siswa dari SMAN 3 Kuningan, Mochamad Raply Ripaldy siswa dari SMAN 1 Kadugede, Mochamad Ghada Seta siswa dari SMAN 3 Kuningan, Muhammad Raihan Nur Rafi siswa dari SMK Pertiwi Kuningan, dan Muhamad Kosasih siswa dari SMK 1 Japara.
Diakhir wawancara Aris berpesan buat para Capaska, untuk lebih semangat, dan lebih fokus, karena detik detik Proklamasi Kemerdekaan tinggal beberapa hari lagi.
“Minta do’a nya buat semua warga masyarakat Kuningan, agar adik-adik kita nanti, bisa melaksanakan tugas nya dengan lancar, tidak ada kendala apa pun,” pungkasnya.
Disela waktu shalat Dhuhur, Siwindumedia.com mewawancarai perwakilan Capaska yaitu yang diberi amanat sebagai pembawa baki Bendera Pusaka dan yang bertugas sebagai pengibar Bendera Pusaka.
Uthami Try Rahayu siswi dari SMAN 1 Kuningan ini, menceritakan keseruannya setelah terpilih menjadi Capaska, karena bisa bertemu dengan teman-teman baru dan bisa menjadi pribadi yang lebih disiplin. Mempunyai kesan yang sama dengan Uthami, Rizal Nugraha siswa dari SMAN 3 Kuningan, mempunyai kebanggaan bisa terpilih menjadi Capaska. Terlebih dirinya didaulat sebagai salah satu pengibar Bendera Pusaka.
“Untuk teman-teman Capaska 2023, tetap semangat dan jaga selalu kekompakan,” ucap Uthami.
Sementara itu ditempat terpisah, Drs H Hidayat Saleh, Kepala Bidang Ketahanan Bangsa, Bakesbangpol Kabupaten Kuningan. Kepada Siwindumedia.com, yang diwakili oleh Wakim S. Sos MM, selaku SubKor Ideologi dan Bela Negara Bakesbangpol. Menjelaskan bahwa, Bakesbangpol baru satu tahun ini memfasilitasi dari kegiatan Paskibraka. Karena sebelumnya Paskibraka masih dibawah Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata.
“Proses seleksi Capaska oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI), kita juga ikut serta di bagian monitoring, dengan terjun langsung ke lapangan untuk menghindari tindak kecurangan,” ungkap Wakim.
Intinya kita dari Bakesbangpol itu, mendukung penuh kegiatan Paskibraka ini. Mulai dari proses seleksi, diklat Capaska, sampai akhir terlaksananya kegiatan Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2023.
Harapan saya, Bakesbangpol memfasilitasi pembentukan Paskibraka ini, tujuannya menjadi wadah kaderisasi calon-calon pemimpin bangsa yang mempunyai jiwa dan karakter Pancasila. Dan ini juga merupakan harapan dan cita-cita dari Perpres 51 tahun 2022 tentang penyelenggaraan Paskibraka.
“Dan yang utama, yaitu terselenggaranya upacara penaikan dan penurunan Bendera Pusaka dengan sukses tanpa ekses,” pungkas Wakim.