Siwindumedia.com – Muhammad Dafiar Akbar (16), pendaki muda asal Desa Linggarjati menjadi pemberitaan viral, karena tersesat di Gunung Ciremai selama 2 hari 1 malam.
Tim Siwindumedia.com, berkunjung ke rumah Dafi, panggilan akrab siswa SMK 1 Cilimus ini, di RT 06 RW 02, Dusun 2 (Blok Lurah) Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, Senin (7/8/2023).
Saat datang, Dafi sedang dipijit karena sekujur tubuhnya berasa linu. Sambil dipijit, Dafi bercerita awal mula dirinya tersesat di Gunung Ciremai.
Dafi bersama 150 peserta yang lain, merupakan rombongan pendaki dari Desa Linggarjati. Rombongan ini mendaki Gunung Ciremai untuk membuat Dokumentasi pendakian yang nantinya akan diputar saat acara 17 Agustus nanti. Jalur pendakian tentunya masuk dari jalur terdekat, yakni jalur Linggarjati.
“Saat itu lagi ada kegiatan upacara di puncak (Gunung Ciremai), dan saya keluar rombongan karena haus, pengen minum. Lokasi tenda sendiri ada di daerah Batulingga. Ketika perjalanan menuju ke tenda untuk minum, saya salah memilih jalur,” tutur Dafi.
Awalnya Dafi belum tahu kalau salah jalur. Ia sempat bertemu pendaki lain dan bertanya, ternyata jalur yang Ia ambil salah.
“Harusnya jalur Linggarjati, saya malah masuk jalur Linggasana,” ucap Dafi.
Setelah mengetahui salah jalur, Dafi kemudian memutuskan balik lagi ke jalur awal. Namun di tengah jalan, Ia tiba-tiba terperosok masuk ke jurang. Dari situlah Ia mulai panik karena lupa jalur awal.
“Saya melanjutkan perjalanan dan hanya memakai kaos kaki sebelah. Sepatu sama kaos kaki yang lain, mungkin lepas waktu jatuh,” sebutnya.
Dengan kondisi haus dan lapar, Dafi yang telah 4 kali mendaki Ciremai ini terus berjalan menyusuri jalan setapak.
“Alhamdulillah ada pertolongan Allah, saya menemukan genangan air di sela bebatuan. Kalaupun di sekitar genangan air, banyak semutnya saya tetap minum saking hausnya,” kata Dafi.
Perasaan takut dalam diri Dafi mulai muncul ketika ia mengetahui hari sudah mulai gelap, terlebih tidak hafal jalur yang dia susuri. Sampai akhirnya, jalan sudah tidak lagi dapat terlihatnya karena sudah masuk malam. Dafi pun memutuskan untuk tidur di lokasi tersebut.
“Dalam tidur pun saya tidak bisa nyenyak, tidur bangun, tidur, bangun. Mungkin karena lapar, atau juga takut saya tidur di tengah hutan sendirian,” tutur anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Dafi enggan menceritakan apa yang dialaminya saat malam hari tidur sendirian di tengah hutan Ciremai. Ia hanya mengatakan di malam hari itu tidak merasakan apa-apa, terlebih kejadian ghaib.
Keesokan harinya (Senin ini, red), entah jam berapa, karena HP juga hilang entah dimana, lanjut Dafi, ketika bangun dan jalan sudah terlihat sedikit terang, Ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Sampai akhirnya menjelang Ashar yang Ia perkirakan, Dafi bertemu dengan seorang petani yang sedang mencari rumput.
Adalah Cecep, nama petani yang bertemu dengan Dafi. Dan bertanya habis darimana, mau kemana. Setelah Ia ceritakan bahwa dirinya tersesat, Cecep pun mengajak Dafi ke rumahnya di Desa Sayana Kecamatan Jalaksana.
“Di rumah Pak Cecep, saya dikasih makan sama minum, sampai saya juga diantar oleh beliau sampai ke rumah. Alhamdulillah sekarang saya bisa bertemu lagi dengan keluarga saya,” pungkas Dafi, dengan haru.