Siwindumedia.com – Yuyun Wahyuni (37), Ibunda Muhammad Dafiar Akbar (16), hari Sabtu (5/8/2023) beserta para orang tua yang lain. Mengantar dan menyaksikan anak-anak mereka yang tergabung dalam rombongan pemuda asal Desa Linggarjati, yang hendak mendaki Gunung Ciremai.
“Gak tau ya, pas waktu mengantar Dafi berangkat, perasaan saya kok gak enak,” ucapnya.
Tapi saya abaikan saja perasaan itu, mungkin hanya kekhawatiran seorang ibu. Saya sih berdo’a saja, semoga Dafi berangkat mendaki selamat, dan pulangnya juga selamat.
Terakhir komunikasi via WA dengan Dafi itu, Sabtu petang sekitar pukul 18.00 WIB. Setelah itu tidak ada komunikasi lagi, saya fikir HP nya mati atau dia sedang tidak memegang HP. Malam itu juga saya sama ayahnya Dafi, gak bisa tidur.
“Mungkin kalau saya tau, sebenarnya sudah ada firasat yang jelek tentang Dafi ini. Soalnya Sabtu malam, saya masak nasi sampai 2 kali itu gagal terus,” ungkap Yuyun.
Perasaan mulai tidak karuan, ketika di hari Minggu (6/7/2023), ini anak kok belum sampai ke rumah. Sementara anak-anak yang lain sudah pada sampai ke Desa Linggarjati. Mereka (rombongan pendaki) itu datang nya gak berbarengan. Mungkin masing-masing anak ada yang bermain dulu apa gimana.
Kondisi sudah mulai panik, kata Yuyun, ketika rombongan terakhir datang ke rumah untuk memberikan tas nya Dafi. Saya bertanya sama temannya, ini Dafi kemana? Tas nya ada, tapi anaknya belum pulang.
Saat itu juga, ayah Dafi sama uwak nya (paman, red) beserta warga Linggarjati langsung melakukan pencarian. Rombongan keluarga dan warga, langsung menyisir dari dua jalur yaitu jalur Linggarjati dan jalur Linggasana.
Saya sama keluarga yang lain dirumah, terus berdo’a, shalat malam, terus berusaha berfikir positif Dafi bakal ditemukan dengan kondisi selamat.
“Alhamdulillah, akhirnya do’a kami sekeluarga terkabul. Dafi pulang ke rumah diantar orang dari Desa Sayana, dengan kondisi tanpa memakai sepatu, dan celana yang sudah sobek-sobek,” pungkas Yuyun dengan mata berkaca-kaca.