Jelang Harjad Kuningan ke-525, Profesor dari Cilimus Dikukuhkan Sebagai Guru Besar IAIN Sykeh Nurjati Cirebon
Sesi foto bersama dengan keluarga, setelah acara pengukuhan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Rabu (30/8/2023). Foto: Purnomo Widodo/SiwinduMedia.com

Jelang Harjad Kuningan ke-525, Profesor dari Cilimus Dikukuhkan Sebagai Guru Besar IAIN Sykeh Nurjati Cirebon

SiwinduMedia.com – Putera ke 3 dari Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mutawally Cilimus Drs KH Nunung Abdullah Dunun. Di kukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Acara pengukuhan Prof KH Didin Nurul Rosyidin, PhD, tersebut berlangsung di Gedung Pascasarjana IAIN Cirebon, Rabu (30/8/2023). Momen itu menjadi kado terindah, karena menjelang ulang tahun Kuningan yang ke 525. Salah satu putra terbaik Kabupaten Kuningan, bisa membanggakan dan menorehkan sejarah, terutama dalam dunia pendidikan.

Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof KH Didin Nurul Rosyidin, PhD.
Foto: Purnomo Widodo/SiwinduMedia.com

Prof KH Didin Nurul Rosyidin, PhD, saat inipun menjabat sebagai Direktur Pesantren Terpadu Al-Mutawally yang berlokasi di Desa Bojong Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.

Beliau pernah mengenyam Pendidikan Pascasarjana dan Study S3 di Leiden University Belanda, sampai akhirnya mendapatkan gelar Profesornya di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Tempatnya bekerja sebagai dosen tetap.

Tentunya menjadi hal menarik, karena selain menjadi dosen tetap di program pasca sarjana. Keseharian beliau pun sebagai pimpinan pesantren.

Dalam orasi ilmiahnya Prof Didin menyampaikan, bahwa secara normatif memang puncak tertinggi dari pencapaian akademik adalah profesor. Namun sejatinya, tugas yang paling utama adalah berkarya dan bermanfaat untuk sesama, bangsa dan negara.

Baca Juga:  PKS Bocorkan 3 Nama Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan

Didin juga mengucapkan banyak terimakasih, kepada keluarga, orang tua, kolega, para santri dan semua pihak, serta yang sudah mensuportnya.

“Gelar Guru Besar ini, tidak hanya dipersembahkan kepada dunia kampus, namun terlebih untuk kebermanfaatan masyarakat dan bangsa. Semoga ini menjadi penyemangat untuk terus berkarya.” sambung Prof Didin.

Kepada SiwinduMedia.com, Agus Kusman selaku perwakilan Alumni Pondok Pesantren Al-Mutawally, menyampaikan rasa bangga nya.

“Prof Didin yang merupakan Kiai dan Guru kami, hari ini dikukuhkan sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Sejarah. Semoga ini menjadi suri tauladan bagi kami untuk terus menuntut ilmu,” ujar Agus.

Prof Didin juga sangat dikenal dikalangan pesantren di Kuningan. Karena selain beliau aktif di Forum Komunikasi Pondok Pesantren, MUI, beliau juga aktif sebagai Penasehat ICMI Kuningan.

Wajar saja dalam pengukuhannya beliau, banyak mendapat apresiasi baik melalui ucapan video, maupun karangan bunga dari mulai kalangan birokrat, akademisi, aktifis dan sebagainya.

Diantaranya Bupati Kuningan dan Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Kadisnaker dan pejabat Kuningan lainnya.

Baca Juga:  Serba-Serbi Pilkades Serentak 2023 di Kabupaten Kuningan

Adapun dari kalangan akademisi diantaranya, Rektor UNIKU, Ketua STKIP dan lainnya. Para tokoh pun tak luput memberikan apresiasi, diantaranya ada Anies Baswedan, Ketua MUI Kuningan, Ketua PCNU Kuningan, HT Mamat Robby Suganda, Ade Kadarisman, dan Ilham Ramdhani.

Tidak ketinggalan juga ucapan selamat, dari Keluarga Alumni Pondok Pesantren Al-Mutawally serta kolega-koleganya di University Leiden Belanda.

Bupati Kuningan, yang sempat melakukan video call. Akan mengundang Prof Didin dan seluruh Guru Besar pituin Kuningan, dalam acara rapat paripurna HUT Kabupaten Kuningan.

Bupati menyampaikan hal tersebut, sebagai bentuk apresiasi dan kebanggaan terhadap putra-putra terbaik Kuningan dalam keilmuan.

Cek Juga

Merasa Bersalah, Uha Juhana Memohon Maaf kepada Bupati Terpilih Dian Rachmat Yanuar

SiwinduMedia.com – Ketua LSM Frontal Uha Juhana, tiba-tiba memohon maaf secara terbuka kepada Bupati Kuningan …