SiwinduMedia.com – Disaat orang ramai akan menghadiri tausyiah Habib Luthfi Bin Yahya di Kelurahan Winduhaji. Rabu (6/9/2023), sekitar pukul 15.15 WIB, telah terjadi kebakaran rumah yang mengejutkan warga gang Muhammad Toha RT 007 RW 001, Blok Rahayu Kelurahan Ciporang, Kecamatan Ciporang, Kabupaten Kuningan.
Tidak tanggung-tanggung, empat rumah warga jadi korban amukan si jago merah. Menurut keterangan saksi pertama, sekaligus korban yang rumahnya terbakar Robani (52). Pukul 15.20 WIB, selesai melaksanakan shalat ashar, keluar rumah dengan maksud untuk membeli rokok.
Pada saat itu saya melihat kepulan asap tebal, disusul dengan munculnya api yang semakin membesar di bangunan lantai II. Kebetulan bangunan tersebut semi permanen, dibangun dari anyaman bambu dan kayu.
“Spontan saya teriak meminta bantuan warga, untuk melakukan pemadaman dengan menggunakan peralatan seadanya. Namun api semakin membesar dan warga tidak berani memasuki sumber kebakaran,” tutur Robani.
Pukul 15.35 WIB atau 20 menit setelah kejadian awal kebakaran, Endi Suhendi (30) warga Desa Jalaksana. Yang kebetulan sedang melakukan transaksi jual beli hp di counter sebrang jalan TKP kebakaran, melaporkan kejadian tersebut ke kantor UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan.
Menerima laporan kebakaran, 6 anggota dan 1 Randis Damkar dari jajaran piket regu 3 berangkat menuju lokasi. Tiba di lokasi kebakaran pada pukul 15.40 WIB.
“Dikarenakan kebakaran sangat besar, disertai angin kencang serta bangunan pemukiman yang sangat rapat. Kembali diluncurkan 4 randis Damkar dan 28 anggota Damkar. Jadi total anggota Damkar seluruhnya ada 35 orang dengan 5 Randis Damkar,” kata Mh Khadafi Mufti, SPd MSi, selaku Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan.
Dalam upaya pemadaman, tim Damkar dibantu oleh pihak-pihak terkait. Diantaranya ada 10 orang anggota Polres Kuningan, 4 orang anggota Polsek Kuningan, ada dari Koramil Kuningan 2 orang, Kodim 0615 8 orang, anggota dari INAFIS Polres Kuningan 5 orang, 4 orang anggota Dishub Kabupaten Kuningan, petugas PLN Kuningan, serta aparat Kelurahan berikut warga masyarakat setempat.
Api berhasil dipadamkan pada pukul 17.30 WIB atau sekitar 2 jam 25 menit. Setelah dilakukan pengumpulan data, dan keterangan saksi-saksi di lokasi kebakaran.
Masih kata Khadafi, penyebab kebakaran diduga dari konsleting arus pendek listrik dari bangunan lantai II milik Robani. Kemudian merambat ke bangunan milik ibu Ruswati (alm), karena posisi bangunan yang berdempetan dengan rumah Robani.
Akibat dari terpaan angin kencang, saat pemadaman rumah milik Hj Hodijah (65) yang sempat terbakar pada plafon atap bangunan.
“Melaporkan ada 4 rumah yang terbakar. Sementara korban yang rumahnya terbakar, memerlukan bantuan perbaikan rumah, makanan, obat-obatan dan bantuan lainnya. Dan saat ini korban tinggal bersama saudaranya,” jelasnya.
Kebakaran sempat dicegah dan tidak merambat ke bangunan lainnya yang lebih luas. Adapun data warga yang rumahnya terbakar adalah sebagai berikut:
1. Robani (52), rumah yang pertama kali terbakar berukuran 6m×9m= 54m².
2. Ruswati (Alm), rumah berukuran 6mx9m=54m²
3. Hj Hodijah (65), pekerjaan Ibu Rumah Tangga,
luas bangunan berukuran 9mx14m = 126m², dan bangunan yang terbakar 3mx3m = 9m²
4. Rumsinah (67), total ukuran bangunan 12m×6m = 72m². Dan bangunan yang terbakar 3m×3m=9m².
Total kerugian materi dari terbakarnya 4 rumah warga ini, diperkirakan mencapai
Rp 212.000.000.
“Ada beberapa faktor yang menjadi kendala, sampai akhirnya menghambat dalam proses pemadaman oleh tim. Yaitu banyaknya warga di TKP yang ingin melihat kebakaran, angin kencang, serta lokasi kebakaran yang sempit dan padat,” tutur Khadafi.
Dalam kondisi kemarau sekarang ini, saya berpesan untuk masyarakat Kuningan untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran.
Yaitu konsleting listrik, bara api (tungku), puntung roko, tunggu/gas, pembakaran sampah dan lain-lain.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini,” ucap Khadafi.