SiwinduMedia.com – Ratusan warga masyarakat Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan, menggelar Shalat Istisqa untuk meminta hujan di lapangan sepak bola Leube Damar desa setempat, Minggu siang (10/9/2023).
Warga berbondong-bondong menuju lapangan sepak bola dengan membawa alas dan sejadah. Cuaca yang sangat terik tidak menyurutkan mereka untuk meminta hujan segera turun. Akibat kemarau panjang, warga Desa Cilaja kekurangan air, terutama untuk keperluan sehari-hari dan untuk mengairi tanah sawah yang tandus karena kekeringan.
Dalam kegiatan tersebut, turut serta hadir Jajaran Aparatur Pemerintahan Desa Cilaja, Ketua MUI KH Muhammad E Kusnadi, Ketua DKM Al-Hidayah Kiyai Jaja Jahidin, Ketua BPD Tatang Tarmidzi SAg, serta warga masyarakat Desa Cilaja lainnya, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa untuk memohon do’a bersama.
Jasman, salah satu warga Cilaja, mengungkapkan bahwa sudah lama kemarau panjang ini berlangsung hingga tanah pesawahan menjadi kering.
“Saya dengan warga yang lainnya bersama-sama berdo’a dalam shalat istisqa ini untuk meminta hujan. Kami sudah kekurangan pasokan air untuk kebutuhan sehari-harinya,” ungkap Jasman kepada SiwinduMedia.com di lokasi shalat Istisqa digelar.
Ikut menambahkan, Juardi, Sekretaris Pemdes Cilaja. Ia mewakili Kepala Desa Cilaja Diding yang saat ini sedang mengikuti Bimtek bersama Apdesi di luar daerah, menyampaikan bahwa kegiatan ini dipelopori oleh MUI serta DKM Desa Cilaja, bekerja sama dengan Pemerintahan Desa Cilaja untuk menggelar Shalat Istisqa.
“Kegiatan ini tentunya MUI mengajak kepada seluruh masyarakat Desa Cilaja yang bekerja sama dengan Pemdes Cilaja untuk melaksanakan kegiatan Sholat Istisqa ini,” kata Juardi .
Juardi menuturkan, persediaan air bersih di Desa Cilaja saat ini berkurang dibanding seperti biasanya, dikarenakan dari awal tahun hingga saat ini tidak ada hujan sama sekali.
“Untuk saat ini warga krisis air untuk kebutuhan primer. Selian itu, untuk lahan pertanian juga,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DKM Al-Hidayah Desa Cilaja, Kiyai Jaja Jahidin, menyampaikan dalam khutbahnya bahwa dalam do’a khutbah yang dibaca tentunya meminta keberkahan dari Allah SWT untuk segera diturunkannya hujan.
“Sebagaimana tadi dalam do’a yang dibaca bahwa hujan yang berkah, hujan yang menjadikan orang-orang yang diberikannya itu semakin dekat dengan Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya,” tutur Ketua DKM.
“Dari teks khutbah yang dibaca menerangkan bahwasannya karena ulah dari kemaksiatan yang bisa menahan zakat mall, tidak peduli dengan sesama sehingga Allah pun tidak peduli kepada kita. Jadi, ada ikatan yang tidak bisa dipisahkan,” imbuhnya.
Harapan Ketua DKM dengan dilaksanakannya kegiatan ini, masyarakat dan seluruh komppnen dapat bersatu untuk saling mensuport satu sama lain dikala cobaan yang sedang dirasakan bersama.
“Mudah-mudahan masyarakat bisa bersatu untuk bisa melaksanakan kembali sampai Allah mentakdirkan memberikan curahah nikmat yang berupa hujan kepada kita,” pungkasnya.