Siwindumedia.com – Hari ini 22 tahun lalu, tepatnya 11 September 2001, menara kembar World Trade Center (WTC), New York City, Amerika Serikat, runtuh akibat tabrakan pesawat yang dibajak teroris.
Karena itu peristiwa 11 September dikenang sebagai tragedi serangan terorisme di Amerika Serikat.
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan hampir 3.000 orang, termasuk 343 petugas pemadam kebakaran dan 60 polisi, kehilangan nyawa mereka.
Serangan 11 September 2001 didalangi kelompok ekstremis Islam atau teroris bernama Al Qaeda.
Dikutip dari laman 9/11 Memorial and Museum, 19 teroris Al Qaeda membajak empat pesawat komersial.
Sebanyak dua pesawat diterbangkan ke arah menara kembar di New York, lalu pesawat ketiga menabrak Pentagon, dan pesawat keempat jatuh di Pennsylvania.
Akibatnya, dua menara yang melambangkan globalisasi, kekuatan ekonomi, dan kemakmuran Amerika tersebut terbakar dan runtuh.
Runtuhnya WTC menjadi ikon baru dari kekejaman dan kerusakan. Dalam sekejap, landmark Manhattan ini hilang, meninggalkan jejak kenangan dan duka yang mendalam. Selama 22 tahun sejak insiden ini, Amerika Serikat dan dunia terus mengenang dan memperingati mereka yang jatuh sebagai korban.
Dampak dari tragedi itu menyebabkan lubang besar yang terbakar dan menganga di dekat lantai 80 gedung pencakar langit tersebut. Akibatnya, ratusan orang di lantai tersebut terbunuh dan lainnya terjebak di lantai yang lebih tinggi.
Ketika proses evakuasi menara kembar tengah berlangsung, kamera televisi juga menyiarkan melalui siaran. Lalu, 18 menit setelah pesawat pertama menabrak, Boeing 767 yang kedua (United Airlines Penerbangan 175) muncul dari langit, berbelok tajam ke arah WTC dan membelah menara selatan di dekat lantai 60.
Tabrakan itu mengakibatkan ledakan besar dan menjatuhkan puing-puing terbakar ke bawah gedung.