Janji Politiknya soal 'BBM Gratis' jadi Kesalahfahaman, Cak Imin Beri Penjelasan
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar bakal Cawapres 2024. Sabtu, (16/9/2023). Foto : IST

Janji Politiknya soal ‘BBM Gratis’ jadi Kesalahpahaman, Cak Imin Beri Penjelasan

Siwindumedia.com – Isu BBM akan digratiskan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar jika ia jadi menjabat wapres ini menjadi kesalahpahaman dan menjadi heboh di mata masyarakat.

Pasalnya dengan kata ‘BBM gratis’ janji politiknya dianggap serius oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu Cak Imin menjelaskan kembali soal ucapan ‘BBM gratis’ tersebut.

“Oh iya, itu di salahpahami ya bahwa subsidi transportasi tidak boleh dihentikan, terutama akses kepada pekerjaan,” ujar Cak Imin.

Cak Imin menekankan kepada para pekerja bahwa mereka perlu diberikan subsidi untuk akses ke tempat kerja mereka. Ia mengatakan para pekerja yang menggunakan kendaraan motor dapat mengakses subsidi BBM, namun bukan gratis.

“Jadi kalau rakyat yang bekerja dilevel paling bawah tidak bisa keluar rumah dan tidak mendapatkan transportasi publik yang memadai bisa menggunakan motor dengan subsidi BBM khusus bukan 0 Rupiah,” jelas Cak Imin.

Itu di fokuskan kepada akses pekerjaan bagi kaum lemah untuk bisa keluar rumah dan bekerja,” imbuhnya. Sabtu, (16/9/2023).

Sementara itu Syaiful Huda, selaku Wakil Sekjen PKB, menegaskan bahwa bukan gratis tetapi hanya mensubsidikan untuk masyarakat bawah.

“Ini kami menyebutnya perbaikan skema subsidi BBM yang selama ini bocor dan kurang tepat sasaran, masih dipakai di pabrik-pabrik dan orang-orang yang semestinya tidak menggunakan subsidi BBM,” ungkap Wakil Sekjen PKB.

Sambung Huda, bahwa jika subsidi tersebut hanya untuk di pergunakan untuk kendaraan bermotor, maka harga subsidi hanya bisa mencapai dengan harga Rp7000/liter. Itu lah yang Huda tekankan dalam kesalahan persepsi dimasyarakat, bukan untuk digratiskan namun berbasis segmented dengan harga semurah-murahnya.

“Pemilik sepeda motor di Indonesia berkisar 120 juta, kalau subsidi BBM kita selama ini itu totalnya mencapai Rp261 triliun, kalau subsidi untuk pemilik sepeda motor hanya 120 juta orang, dengan semisalnya harga pertalite turun jadi Rp7000/liter, bisa jadi efesiensi subsidi kita ngga bakal membengkak kalau basisnya segmen,” pungkas Syaiful Huda.

Cek Juga

test

test test