Siwindumedua.com – Seorang perempuan berinisial DSA meninggal dunia usai mengunjungi diskotek di Surabaya, Rabu (4/10/2023). Diduga, wanita asal Sukabumi, Jawa Barat, itu mengalami penganiayaan dari kekasihnya yang merupakan anak anggota DPR RI sebelum akhirnya tewas.
Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemamura mengungkapkan, insiden penganiayaan terhadap DSA bermula karena adanya persilihan kecil antara korban dan pelaku di sebuah tempat karaoke di Surabaya.
“Jadi saudara R (GRT) dan DSA ini, datang ke Black Hole KTV (pukul 22.00 Wib). Di sana sempat ada perselisihan yang menurut informasinya bersifat perselisihan kecil,” ujarnya, Kamis (5/10/2023).
Meski hanya perselisihan kecil, namun korban disebutnya sudah mengalami penganiayaan berat. Hal itu diperkuat dengan tergeletaknya korban di basemen Lenmarc Mal. Saat dalam kondisi seperti itu, korban bahkan hampir ditinggalkan begitu saja oleh terduga pelaku.
“Sudah terjadi penganiayaan berat terhadap Dini. Terbukti, pada saat itu Dini tergeletak di basemen Lenmarc Mal. Bahkan saat tergeletak, Dini nyaris ditinggal oleh si R dan kawan-kawannya,” tambahnya.
Dari pengamanan ini lah juga didapati cerita jika korban dimasukkan bagasi mobil dalam keadaan tidak sadar oleh terduga pelaku. Namun lagi-lagi ia menyayangkan tindakan sekuriti mal yang membiarkan itu terjadi begitu saja.
“Tim pengamanan Lenmarc sudah melihat adanya perempuan yang dimasukkan bagasi dengan keadaan tak sadarkan diri. Dan itu dibiarkan oleh tim pengamanan tersebut.” ucapnya.
Beranjak dari mal, korban diketahui dibawa oleh terduga pelaku ke apartemen di kawasan Surabaya Barat. Tiba di apartemen, kondisi korban diduga sudah tidak lagi bernapas.
Dari situ dibawa oleh R (GRT) dibawa ke apartemen orchard. Berdasarkan fakta, setelah tiba di apartemen Orchard, di sanalah kondisi Dini sudah tidak ada napas. R berinisiatif membawanya ke RS.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, polisi sudah memintai sejumlah saksi yang sempat bertemu perempuan tersebut sebelum tewas. “Kami sudah melakukan pemeriksaan ke sekitar 15 saksi, baik itu rekan korban, petugas di lokasi, maupun saksi lain di mana korban meninggal dunia,” jelasnya.
Aparat kepolisian turut mengumpulkan sejumlah rekaman CCTV di sejumlah lokasi yang dilalui korban. Yakni mulai dari diskotek Jalan Mayjend Jonosoewojo dan sekitar apartemenya.
“(CCTV) tempat korban sedang hiburan dengan pasanganya (diskotek), lobi dia datang dan meninggalkan lokasi, tempat korban tinggal (apartemen), dan ketika akan dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.