Siwindumedia.com – Lebih dari 2.000 jiwa tewas akibat gempa bumi di Afghanistan dan lebih dari 9.000 orang mengalami luka-luka. Demikian diungkapkan pemerintahan Taliban pada Minggu (8/10/2023) dalam gempa paling mematikan yang mengguncang negara pegunungan yang rawan gempa itu selama bertahun-tahun.
“Secara tektonik, gempa ini tergolong gempa kerak dangkal (Shallow Crustal Earthquake), akibat adanya deformasi batuan di sepanjang Sesar Herat,” kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Minggu (8/10/2023).
Ia menambahkan bahwa analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa tersebut mempunyai mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Sabtu (7/10/2023) pukul 11.12 waktu setempat itu berpusat di daratan pada jarak 20 km barat laut Kota Herat atau 783 km barat daya Kabul, Afghanistan pada kedalaman 10 km.
Mengacu pada peta tingkat guncangan (shakemap), kata dia, diperkirakan gempa yang terjadi menyebabkan guncangan kuat di Kota Herat, Afghanistan, dengan skala intensitas mencapai VI MMI (modified mercally intensity).
Artinya, dirasakan semua orang, banyak yang ketakutan dan lari ke dalam ruangan. Beberapa perabot berat berpindah; beberapa contoh plester jatuh atau cerobong asap rusak.
“Gempa ini dilaporkan menimbulkan banyak kerusakan bangunan dan ratusan orang meninggal,” katanya.
Sementara itu, Janan Sayeeq, juru bicara Kementerian Bencana Afghanistan, mengatakan 2.053 orang tewas, 9.240 orang luka-luka dan 1.320 rumah rusak atau hancur.
Jumlah korban tewas melonjak dari 500 yang dilaporkan sebelumnya pada hari Minggu oleh Bulan Sabit Merah. Sepuluh tim penyelamat berada di daerah yang berbatasan dengan Iran, kata Sayeeq pada konferensi pers.
“Lebih dari 200 orang tewas telah dibawa ke berbagai rumah sakit,” kata seorang pejabat departemen kesehatan Herat yang mengidentifikasi dirinya sebagai Danish.
Dia menambahkan sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
“Jenazah telah dibawa ke beberapa tempat – pangkalan militer, rumah sakit,” kata Danish.