SiwinduMedia.com – Meskipun musim kemarau yang panjang melanda, tidak menjadi hambatan untuk Dodo Ahda. Seorang petani lokal, yang telah menemukan cara kreatif untuk mempertahankan bisnisnya ditengah kemarau.
Keberhasilan budidaya ikan air tawar tetap menjadi fokus utama di Breeding Fawase, yang berada di Dusun Cikopo, Desa Cibinuang, Kabupaten Kuningan.
Salah satu solusi yang diterapkan di Breeding Fawase adalah penggunaan mesin air yang mengalirkan air dari kolam utama ke kolam pembenihan atau dederan.
Selain itu, mereka juga menyiasati kekurangan air dalam musim kemarau ini dengan membuat kolam terpal.
“Kolam terpal dapat menyimpan air dan mengurangi risiko penurunan tingkat air di kolam-kolam budidaya yang kami kelola,” kata Dodoy panggilan akrabnya kepada SiwinduMedia.com, Selasa (10/10/2023).
Menariknya, budidaya ikan air tawar seperti ikan nila, gurame, koi, tembakang, sepat, dan lele lokal ternyata bisa dijalankan dengan sukses tanpa memerlukan banyak debit air.
Ikan-ikan ini memiliki daya adaptasi yang kuat dan mampu bertahan hidup dalam air yang tenang, sehingga tidak memerlukan kadar oksigen yang tinggi.
“Kunci utama keberhasilan kami adalah kemampuan untuk mengelola sumber air yang terbatas. Meskipun debit air berkurang dan berasal dari sumber mata air yang kecil, kami berhasil menyesuaikan jenis ikan yang kami budidayakan dengan kondisi musim kemarau,” tuturnya.
Lebih lanjut Dodoy menjelaskan, ada masalah baru yang dihadapi oleh para pembudidaya yaitu meningkatnya biaya operasional (BOP). Penambahan bahan bakar untuk mesin dan penggunaan daya listrik menjadi beban tambahan yang harus mereka tanggung.
Meskipun demikian, semangat dan inovasi Dodoy dan para petani lokal di Breeding Fawase terus membawa kesuksesan dalam budidaya ikan air tawar, bahkan di tengah kemarau yang panjang.
“Alhamdulilah masih bersyukur diatas keterbatasan air akibat kemarau panjang ini, kami masih bisa produktif budidaya ikan. Semoga apa yang kami lakukan, menjadi inspirasi bagi para petani budidaya ikan air tawar, khususnya di Kabupaten Kuningan,” harap Dodoy.