Siwindumedia.com – Pementasan “Kalayuda” yang digarap oleh Teater Sado Kuningan dan ditulis sekaligus disutradarai oleh D Ipung Kusmawi selama satu bulan penuh telah usai. Pementasan yang dimulai dari tanggal 8 September hingga 9 Oktober 2023 itu merupakan produksi kedelapan Teater Sado Kuningan. Tercatat 12.000 penonton telah mengapresiasi pementasan yang dilaksanakan dua kali dalam setiap harinya, yaitu setiap pukul 09.00 dan 13.00.
“Para penonton memang masih didominasi oleh kalangan pelajar, baik tingkat SMP maupun SMA. Namun demikian, ada juga dari kalangan masyarakat umum yang sengaja menyempatkan waktunya untuk menonton,” kata Tedi Iskandar selaku sekretaris produksi pementasan, Rabu (11/10/2023).
Lakon “Kalayudha” sendiri mengangkat latar kisah di Kerajaan Kuningan pada abad ke-7. Awal kisahnya bermula dari perebutan takhta Kerajaan galuh oleh Sanjaya dari Purbasora, yang sebelumnya mendapatkan Purbasora sendiri merebut takhta tersebut dari Sang Senna, ayahnya Sanjaya. Setelah pemerintahan Galuh berhasil digulingkan, ternyata takhta Galuh mengalami kekosongan, sebab Sanjaya sebagai Raja di Kerajaan Sunda tidak mungkin menjadi raja di Galuh.
Sanjaya akhirnya meminta restu kepada Dahyangguru Sempakwaja, untuk mengangkat Demunawan menjadi raja di Galuh. Sempakwaja menerima keinginan Sanjaya dengan syarat, di antaranya harus menaklukan beberapa kerajaan termasuk Kerajaan Kuningan. Sanjaya menerima persyaratan tersebut, kemudian menyerang Kuningan.
Edi Supardi selaku Ketua Komunitas Teater Sado menuturkan bahwa Pementasan teater dengan lakon “Kalayudha” ini merupakan bagian dari Trilogi Aksi Kerja Nyata Teater SADO, selain Workshop Teater kepada Guru dan Pelajar, Pameran Karya Guru, dan Festival Pelajar Nasional. Ia berharap dengan adanya acara seperti ini dapat kembali menumbuhkan semangat berkesenian khususnya di Kabupaten Kuningan.
“Harapannya semoga bisa menumbuhkan kembali semangat berkarya terutama dalam hal berkesenian di Kabupaten Kuningan,” harapnya.
Sementara itu, Roni Sumirat selaku Penanggung jawab pementasan mengatakan bahwa adanya pementasan ini menjadi bukti eksistensi Teater Sado yang masih ada dan tetap berkarya.
“Pementasan lakon “Kalayudha” ini menjadi bukti bahwa Teater Sado masih ada dan tetap berkarya. Manusia-manusia Sado yang tergabung dalam garapan kali ini, telah menunjukkan dedikasi dan disiplinnya selama berproses. Mereka masih tetap mewarisi ketangguhan dan ketulusan dalam berkarya,” kata Roni.