Siwindumedia.com – Serangan udara yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza masih terjadi di hari keenam sejak serangan balasan Israel ke Gaza pada hari Minggu lalu.
Angkatan Udara Israel (IAF) pada Kamis (12/10/2023) mengatakan bahwa mereka telah menjatuhkan sekitar 6.000 bom yang menargetkan Hamas di Gaza sejak perang Israel dan Hamas terjadi pada Sabtu akhir pekan lalu.
Peneliti senior dan direktur Program Ekstremisme dan Kontraterorisme Charles Lister di Middle East Institute mengaku terkejut dengan angka tersebut.
“WOW 6.000 bom dalam 6 hari di (area) 365km2 di Gaza,” cuit Lister di X.
“Sebagai perbandingan, koalisi internasional anti-ISIS menjatuhkan rata-rata 2.500 bom per bulan, di area seluas 46.000 km2 di Suriah dan Irak,” tulisnya.
Jumlah tersebut hampir menyamai jumlah bom yang digunakan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan dalam satu tahun.
The Washington Post, mengutip seorang penasihat militer di organisasi Belanda PAX for Peace, Marc Garlasco, melaporkan bahwa “dalam waktu kurang dari sepekan Israel telah menjatuhkan apa yang dijatuhkan AS selama setahun di Afghanistan.”
“… ke wilayah yang jauh lebih kecil, area yang jauh lebih padat penduduk, di mana adanya kesalahan akan menimbulkan konsekuensi yang luar biasa,” lanjutnya.
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza, yang sedang dikepung oleh militer, telah meningkat menjadi 1.537 orang, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza pada Kamis.
Korban-korban tewas termasuk 500 anak-anak dan 276 wanita, serta 6.612 orang luka-luka.
Militer Israel pada Jumat menyerukan semua warga sipil di Kota Gaza, yang berjumlah lebih dari 1 juta orang, agar pindah ke selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.
Peringatan itu disampaikan pada saat militer Israel mengumpulkan tank-tank miliknya menjelang invasi darat yang diperkirakan bakal segera dilancarkan setelah serangan dahsyat yang dilakukan Hamas akhir pekan lalu.
“Sekarang saatnya perang,” kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Kamis.
Militer Israel menyatakan akan melancarkan operasi besar-besaran di Kota Gaza dalam beberapa hari ke depan dan warga sipil Gaza hanya boleh kembali ke kota ketika sudah dibolehkan oleh militer Israel.
“Warga sipil Kota Gaza, mengungsilah ke selatan demi keselamatan kalian sendiri dan keluarga kalian, jauhkan diri kalian dari Hamas yang memanfaatkan kalian sebagai tameng manusia,” kata militer Israel seraya melabeli Hamas dengan predikat teroris.
“Teroris-teroris Hamas bersembunyi di Kota Gaza di dalam terowongan-terowongan di bawah rumah dan di dalam gedung-gedung yang dihuni warga sipil Gaza yang tidak bersalah,” sambung militer Israel.