SiwinduMedia.com – Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kuningan H Ujang Kosasih MSi, menyoroti kondisi Pemerintah Kabupaten Kuningan di hari-hari terakhir menjelang H Acep Purnama SH MH meninggalkan kursi ‘Singgasana’ Bupati.
Sorotan disertai harapan Ujang Kosasih sebagai Ketua DPC PKB maupun sebagai Wakil Ketua DPRD Kuningan ini, tercetus saat dirinya diwawancarai SiwinduMeda.com bersama sejumlah wartawan di gedung DPRD Kuningan, Jumat siang (3/11/2023).
Pertama, Ujang mempertanyakan apakah di akhir pemerintahan Bupati Acep Purnama dan Wabup HM Ridho Suganda, jajaran pemerintahan di dalamnya ada dalam level solid atau tidak. Menurutnya, selama pemerintahan dan seluruh jajarannya itu solid, maka sesuatu apapun yang terjadi dalam pemerintahan Acep-Ridho saat ini tidak mungkin akan menjadi persoalan, karena akan bisa diselesaikan secara bersama-sama.
Yang kedua, menurut Ujang, apakah dalam mengakhiri jabatan sebagai Bupati Kuningan Periode 2018-2023, Acep Purnama legacy (warisan kekuasaan, red) yang dibuat oleh Bupati merupakan Legacy yang merupakan konsensus dari penyelenggara pemerintah?. Ini juga yang kata Ujang seharusnya bisa dipertanyakan banyak pihak.
“Apakah program, kegiatan ataupun keinginan Bupati ini merupakan konsensus pemerintah atau bukan?. Kalau konsensus, saya yakin tidak akan ada persoalan, karena semuanya akan sama-sama mengamankan dan melaksanakan keinginan Pak Bupati,” ucap Ujang bertanya-tanya.
Ujang yang juga digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai Bupati Kuningan Periode 2023-2029 ini kembali menegaskan pertanyaannya itu, apakah penyelenggara pemerintah Bupati dan Wakil Bupati beserta seluruh jajarannya ini solid apa tidak? Sebab akhir-akhir ini banyak persoalan yang semestinya tidak muncul.
Kedua, apakah beberapa hal yang menjadi konsepsi dan keinginan dan program yang dicanangkan dan mau dikerjakan oleh Bupati ini, semuanya menjadi program atau menjadi keinginan yang merupakan keinginan pemerintah secara keseluruhan atau tidak?. Kenapa Ujang menyampaikan hal itu?, karena sepengetahuannya indikasi-indikasi tersebut memang ada dan jelas menjadi sorotan publik.
“Sebenarnya kan Pemerintah Kuningan ini sangat berpengalaman. Pak Acep ini menjadi Bupati Kuningan kan ini periode kedua, walaupun periode pertamanya tidak bulat 5 tahun. Pasti Bupati sudah banyak pengalaman dalam memimpin pemerintahan. Pak Sekdanya (Dian Rachmat Yanuar, red) juga sudah berpengalaman, sudah bertahun-tahun menjadi Sekda. Kepala-Kepala SKPD yang kebetulan menjadi Kepala SKPD yang penting-penting itu juga sudah berpengalaman, sehingga kalau bicara soal tata kelola pemerintahan, saya yakin Bapak-Bapak yang terhormat di Eksekutif sudah sangat memahami itu,” ungkap Ujang.
Ujang pun mengaku sebenarnya sangat berharap agar H Acep Purnama dalam mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Kuningan, Pemda seharusnya mampu melahirkan kebijakan yang menjadi kebijakan klimaks positif. Karena Ia melihat beberapa kebijakan banyak dikritisi oleh komponen masyarakat.
Kemudian yang kedua, kata Ujang, legacy yang dibuat oleh Bupati itu harus menjawab juga seluruh harapan masyarakat. Harapan masyarakat yang mana?, Ia meyakini bahwa Bupati sudah banyak mendengar dan melihat langsung apa sebenarnya yang menjadi harapan masyarakat itu.
“Harapan masyarakat itu, misalnya soal infrastruktur jalan, bagaimana menyelesaikan kewajiban pemerintah terhadap aparatur pemerintah yang masih belum tuntas TPP-nya, misalnya kan begitu. Kemudian juga misalnya bagaimana komitmen yang dibangun antara pemerintah daerah, TAPD dengan DPRD, itu juga harus diimplementasikan. Kalau hal-hal seperti itu bisa dilakukan dengan baik, saya yakin Insya Allah legacy Bupati akan sangat baik di hadapan masyarakat, di hadapan DPRD dan di hadapan Pemerintahan Kuningan itu sendiri,” pungkas Ujang.