SiwinduMedia.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kuningan, menggelar bimbingan teknis (bimtek) pembekalan dan penugasan bagi calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kuningan dan DPRD Provinsi pada Pemilu serentak 2024.
Acara yang bertempat di Panggung Budaya Resort Prima Sangkanhurip, Minggu (26/11/2023). Selain dikhususkan untuk para caleg, panitia mewajibkan caleg untuk membawa tim suksesnya masing-masing sebanyak 5 orang.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua DPC PKB Kabupaten Kuningan H Ujang Kosasih, perwakilan dari DPW PKB Jawa Barat, serta Anggota DPR RI dari PKB Yanuar Prihatin.
Menjelang istirahat, Yanuar Prihatin memberikan materi pembekalan untuk para caleg. Tentang bagaimana, cara menggunakan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki oleh pribadi masing-masing caleg.
“Setiap caleg pasti akan memiliki dua kekuatan, yaitu kekuatan internal dan kekuatan external. Dua kekuatan ini lah yang harus diperhatikan, masing-masing caleg akan berbeda. Apakah dia menonjol di kekuatan internal nya, atau menonjol di kekuatan external nya, atau bahkan menonjol di keduanya” tutur Yanuar.
Kekuatan external adalah seluruh kekuatan yang berada diluar diri kita. Bentuknya seperti uang, logistik, atribut, APK dan sebagainya.
“Kalau Bapak, Ibu, mempunyai uang dan logistik maka pasanglah, jangan pedit, jangan pelit. Tapi bagi caleg yang tidak mempunyai kemampuan itu, tidak usah khawatir, masih ada cara lain yang bisa dipakai,” jelasnya.
Mempunyai tim sukses silahkan, masih kata Yanuar kalau caleg tersebut mempunyai jaringan yang luas, silahkan manfaatkan. Mau pasang iklan, mau pake konsultan politik, silahkan kalau yang mampu. Untuk yang tidak mampu, sekali lagi jangan khawatir, masih ada cara lain yang bisa dipakai.
Lebih lanjut Yanuar menjelaskan kekuatan yang lainnya, yaitu kekuatan internal. Kekuatan internal adalah kekuatan yang menyatu, melekat pada diri kita, dan semua orang punya.
“Kekuatan internal itu adalah pikiran, hati, kata-kata, dan tindakan. Tapi sayangnya, tidak semua orang bisa cara menggunakan ke-4 kekuatan internal ini,” ucap Yanuar.
Bisa dilihat ketika musim pemilu, hampir seluruh caleg orientasinya kepada kekuatan external. Jika harus dibandingkan antara kekuatan external dan kekuatan internal, 80% pikirannya ada di kekuatan external. Kalau untuk yang mampu tidak masalah, tapi untuk yang tidak mampu, dan malah memaksakan diri akhirnya jadi masalah.
“Ini namanya salah memanfaatkan kekuatan, sehingga akhirnya caleg tersebut tenggelam pada masalah. Bukan tenggelam tentang bagaimana cara, untuk memenangkan pemilu,” pungkasnya.