Siwindumedia.com -Manguni Makasiouw teridentifikasi sebagai ormas yang menggerakkan sekelompok orang untuk menyerang peserta aksi damai bela Palestina di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023) sore.
Sebelum penyerangan, kelompok ini sudah menyurati kepolisian agar tidak memberikan izin untuk aksi damai bela Palestina tersebut. Alasannya itu ditunggangi kelompok radikal. Selain itu, ormas adat ini juga meminta agar pengeras suara di TPQ Aerujang ditiadakan, karena sangat mengganggu warga.
Mas. Kana Kurniawan, Ketua Umum PP Pemuda PUI melalui rilisnya mengecam tindakan brutal yang menyebabkan korban meninggal dunia dari masa aksi bela Palestina.
“Aksi bela Palestina adalah tindakan pengamalan Pembukaan UUD 1945, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Kita lihat dengan nyata, Israel sebagai penjajah membunuh ribuan banyak penduduk Palestina, anak-anak, orang tua. Rumah Sakit, Sekolah, Universitas yang harusnya dijaga, tapi dihancurkan”, ucap Kana Kurniawan dalam rilisnya, Senin, 27/11/2023.
Ironis sekali ada kelompok masa di Indonesia yang membela Israel sebagai pembunuh bangsa Palestina.
“Apa mereka tidak melihat dan mendengar berita selama 24 jam atas kekejaman Israel atas bangsa Palestina, di mana dunia membisu atas kejahatan itu,” ucap Kana Kurniawan.
Sapaan, Mas. Kana ini mengingatkan, minimnya literasi tentang UUD 1945 dan pentingnya memahami tentang membela kemanusiaan di Palestina akan tetap ada serta tumbuhnya kelompok-kelompok intoleran dan radikal pendukung penjajahan.
Mas. Kana pun mendesak, demi kondusifitas di Kota Bitung serta Indonesia secara luas, ia mendesak aparat kepolisian plmenindak tegas masa brutal.