SiwinduMedia.com – Tim KOTAKU (Kota Sahabat Kusta) NLR Indonesia dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi bersama DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Bekasi, sukses menyelenggarakan webinar tentang Kusta dan Konsekuensinya, Minggu (17/12/2023).
Acara ini diikuti oleh 56 perawat melalui aplikasi zoom meeting dan 61 partisipan yang bergabung live via youtube PPNI Kabupaten Bekasi.
Ketua PPNI Kabupaten Bekasi, NS LB Jaenabun SKep mengatakan, acara ini dapat terselenggara berkat kerja sama tim KOTAKU dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dan NLR Indonesia bersama DPD PPNI Kabupaten Bekasi.
Tujuan dengan diselenggarakannya kegiatan ini, menjadi refresh bagi perawat. Mengingat kusta menjadi satu diskursus yang sudah jarang sekali diperbincangkan.
“Mudah-mudahan, ini bisa menjadi bekal pengetahuan agar perawat dapat memberikan peran yang lebih optimal lagi pada penanggulangan penyakit kusta” harap Jaenabun.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Tim Kerja P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, H Ahmad Nurfallah SKM MKKK. Dalam sambutannya Ia mengatakan bahwa, meskipun kusta digolongkan sebagai penyakit tropis terabaikan (Neglected Tropical Diseases). Hal tersebut jangan sampai menjadikan para perawat lengah dan menganggap penyakit ini sudah tidak ada,
“Masih ada kusta di antara kita, bahkan Indonesia menjadi negara ketiga dengan pasien kusta terbanyak di Dunia,” ucap Ahmad.
Dipandu oleh moderator Ardhiatul Hidayah S Kep Ners, yang merupakan anggota PPNI Kabupaten Bekasi. Serta yang menjadi narasumber kegiatan, yakni Hj Mulyaningsih SKep serta dr Christina Widaningrum. Kedua narasumber tersebut, merupakan tokoh- tokoh yang sangat berperan pada penanggulangan penyakit kusta.
Robi Zaenal selaku District Officer KOTAKU menambahkan, kegiatan webinar ini adalah bentuk sinergitas DPD PPNI Kabupaten Bekasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dan Yayasan NLR Indonesia.
Ketiga instansi ini telah menunjukkan sinergitas dalam satu gerakan, menuju Kabupaten Bekasi bebas kusta. Kegiatan ini juga adalah salah satu upaya mewujudkan tujuan dari program KOTAKU.
“Dengan adanya webinar ini, semakin banyak lagi tenaga kesehatan yang tersensitasi soal kusta. Dan bersedia bahu membahu, untuk menghilangkan stigma terhadap orang yang mengalami kusta, serta menghilangkan kusta dan konsekuensinya,” ajaknya.
Program KOTAKU (Kota Sahabat Kusta)/Urban Leprosy sendiri, merupakan pendekatan inovatif di wilayah daerah perkotaan yang endemis kusta. Yaitu dengan meningkatkan skrining, rujukan, dan edukasi kusta pada sektor pelayanan kesehatan swasta.
Termasuk dokter praktik mandiri (DPM), dokter swasta (dokter umum dan spesialis), klinik swasta/perusahaan, kader kesehatan, dan masyarakat di wilayah padat penduduk.
“Sehingga pasien kusta dapat didiagnosa dan diobati dengan teratur agar sembuh, dan stigma berkurang. Program ini berdurasi 3 tahun, yakni tahun 2022 – 2025 dan dilaksanakan di Kabupaten Bekasi,” tutup Robi.