SiwinduMedia.com – Perhelatan Pemilu Presiden dan Caleg tahun 2024 baru saja berlalu. Kini isu politik telah bergeser ke daerah untuk bersiap memilih calon Gubernur dan Bupati/Walikota.
Di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sejumlah nama tokoh telah muncul dan disebut-sebut layak menjadi Bupati Kuningan masa depan. Hanya saja beberapa kalangan sangat berharap ke depan Kuningan dipimpin tokoh baru, termasuk harapan pemimpin dari kalangan muda.
Seperti yang diharapkan Dani, anak muda Kuningan yang cukup melek dalam mengamati perkembangan politik di Kuningan. Dani yang merupakan Alumni Santri Pondok Pesantren Al-Mutawalli, Desa Bojong Kecamatan Cilimus ini, berharap banyak agar Kabupaten Kuningan nanti dinahkodai oleh tokoh muda, dan dia pun sudah punya nama yang hendak diusung.
Siapa dia? Adalah Prof KH Didin Nurul Rosidin MA PhD. Panggilan akrabnya Prof Didin. Usianya masih terbilang muda, namun pengalaman dan karya-karyanya sebagai intelektual sudah sangat ‘masagi’, tak diragukan.
Prof Didin, kata Dani, merupakan titik temu keturunan dua ulama besar di Kuningan, yakni keturunan kelima dari jalur Bapak dari KH Mutawally dan keturunan keenam dari jalur Ibu dari Kyai Eyang Hasan Maolani. Dua ulama besar ini tak asing bagi masyarakat Kabupaten Kuningan.
Prof Didin adalah salah satu guru besar IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan sekaligus Direktur Pesantren Terpadu Al Mutawally Bojong Cilimus Kuningan. Pengalaman pendidikan formalnya sangat bergengsi, yakni luusan S2 dan S3-nya dari Leiden University Belanda dalam bidang ilmu sosial (sejarah). Sementara pengalaman pesantren yang pernah ditempuhnya dari mulai tingkat SD/MI di Pesantren Miftahuttolibin Batukarut Sangkanurip, lalu lanjut ke Gontor Ponorogo, berikutnya Pesantren Darussalam Ciamis dan Pesantren Jamsaren Solo.
Dani pun menjelaskan, pengalaman organisasi Prof Didin tentu ditempa sejak di Gontor, lalu jadi Pradana Pramuka Pesantren Darussalam Ciamis, di HMI dan Senat di IAIN Surakarta. Saat ini, di samping aktif di berbagai organisasi dan forum internasional serta nasional, Prof Didin juga dikenal aktif di berbagai organisasi di Kuningan, di antaranya aktif di PCNU, MUI, ICMI dan KAHMI.
“Prof Didin memiliki pengalaman kepemimpinan dalam jabatan di IAIN Cirebon, pernah menjadi Ketua Prodi, Wakil Dekan dan terakhir pernah menjadi Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” kata Dani, kepada SiwinduMedia.com, Senin (18/3/2024).
Disebutkan Dani, Prof Didin juga dikenal sangat produktif meneliti dan menulis, ratusan tulisan di jurnal nasional, puluhan tulisan di jurnal internasional terindeks Scopus dan penulis tetap di media NU Online Jabar. Di samping itu, Prof Didin sering tampil sebagai pembicara pada forum-forum tingkat nasional dan internasional.
“Dengan berbagai penelitian dan tulisannya yang produktif tersebut, tentunya banyak sekali gagasan besar Prof Didin untuk kemajuan ummat, bangsa dan negara, termasuk relevan untuk pembangunan Kuningan,” terang Dani.
Untuk itu menurut Dani, Kuningan dengan berbagai dinamika dan problematikanya, tentu memerlukan seorang pemimpin yang tenang, visioner dan mengglobal. Bagi yang mengenalnya, Prof Didin dikenal sebagai sosok yang tenang, lemah lembut, kalem, murah senyum, bicaranya terukur, analisisnya akurat dan tajam, dan tegas dalam menyikapi kepentingan orang banyak.
“Karena itu, saatnya Kuningan maju, dipimpin oleh orang yang rekam jejaknya jelas, berfikiran maju dan dipandang cakap dan mampu membawa Kuningan menjadi Kabupaten yang maju, unggul dan kompetitif. Figur yang tepat diusung dan didukung adalah Profesor KH Didin Nurul Rosidin MA PhD,” ujar Dani.
Dengan tidak mengenyampingkan sosok yang lain, masih kata Dani, Kabupaten Kuningan sudah waktunya mempunyai pemimpin yang visioner dengan gagasan cemerlang untuk kemajuan. Bagi Dani, harapannya Prof Didin bisa turun gunung untuk ikut dalam perhelatan Pilkada Kuningan November 2024 mendatang.
“Saya tahu percis sepak terjang Prof Didin. Walaupun beliau seorang akademisi, tetapi pemikiran untuk daerah sangat cemerlang. Makanya beliau saya pikir sangat layak memimpin Kuningan. Beliau santri juga, masih muda, anak Kyai, pokoknya cocok lah untuk jadi Bupati Kuningan,” pungkas Dani.