siwindumedia.com Berita Kuningan dan Indonesia Terbaru Hari Ini
SiwinduMedia.com – Rakyat Kabupaten Kuningan kembali akan memilih secara langsung calon pemimpinnya dalam posisi Bupati dan Wakil Bupati 2024-2029. Penentuan pilihan ini akan diselenggarakan KPU dalam agenda Pilkada Kuningan 27 November 2024 mendatang.
Guna menyongsong pesta rakyat tersebut, kini telah banyak bermunculan tokoh dan kader Partai yang untuk memberanikan diri untuk maju sebagai calon kontestan. Beberapa diantara mereka pun telah mendaftar ke Parpol untuk dilakukan penjaringan, bahkan diantaranya pula ada yang dijaring langsung namanya oleh Parpol (tidak melalui pendaftaran).
Beragam komentar juga mulai berdatangan dari para pemerhati politik. Salah satunya komentar datang dari pemerhati politik Kuningan yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda PUI Dr Mas Kana Kurniawan SHI MHum.
Kana mencoba memberikan prediksinya terkait bagaimana peta politik Kuningan ke depan, dalam hal ini untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan 5 tahun ke depan. Ia menyebut prediksinya kader PDI Perjuangan masih tetap kuat dan kokoh untuk memimpin Kuningan.
“Sepertinya sulit untuk tidak mengatakan bahwa PDI Perjuangan masih kuat dan kokoh untuk memimpin Kuningan,” sebut Kana dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke SiwinduMedia.com, Minggu (21/4/2024) pagi.
Bukan tanpa alasan kenapa PDI-P menurut Dr Kana masih kokoh dan kuat dalam perhelatan Pilkada Kuningan tahun ini. Mengingat menurutnya, hingga saat ini belum ada sosok di luar PDI-P yang dipandang akan mampu menggantikan H Acep Purnama di pucuk pimpinan Kabupaten Kuningan ke depan.
“Saya melihat belum ada sosok atau tokoh yang muncul untuk bisa mengganti pemimpin Kuningan yang menurut saya dari PDI-P masih kokoh dan kuat. Pak Acep masih kuat, ada juga Pak Ridho putra Pak Aang. Suara PDI-P juga masih unggul walaupun jumlah kursi masih tetap 9 di DPRD, berkoalisi,” ujarnya.
Kana juga menganalisa pergerakan Parpol-Parpol pemenang kursi DPRD di Kuningan tidak akan berbeda jauh dengan Pilkada-Pilkada sebelumnya. Indikasi itu bisa dilihatnya dari posisi para Ketua Parpolnya yang hingga saat ini tidak berubah.
“PDI-P di Kuningan saya lihat sangat gampang kalau berkomunikasi politik dengan Parpol-Parpol yang lain. Pasti prediksi saya ini banyak yang sama dengan pengamat yang lain,” tutur Kana.
Meski demikian jika dilihat dari hasil perolehan kursi DPRD Kuningan berdasarkan hasil Pileg 14 Februari 2024 lalu, menurut Kana, bisa saja pada Pilkada Kuningan nanti hanya akan memunculkan 2 pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati.
“Kontestasi pemilihan Bupati Kuningan kemungkinan nantinya bisa saja hanya ada dua calon. Merujuk hasil Pemilu 2024, dimana PDI-P menjadi pemenangnya. Jika pun ada perkembangan, (Pilkada) bisa tiga Paslon,” ucapnya.
Seperti diketahui bersama, pada Pileg 2024 di Kabupaten Kuningan ini perebutan 50 kursi DPRD telah berhasil didapatkan oleh 9 Parpol besar. Yakni PDI-P 9 kursi, PKB 8 kursi, PKS 7 kursi, Golkar 7 kursi, Gerindra 6 kursi, PPP 4 kursi, serta PAN, Nasdem dan Demokrat dengan masing-masing hanya meraih 3 kursi DPRD.
Dr Kana pun kembali mengatakan untuk Pilkada 2024 sepertinya sulit untuk tidak mengatakan bahwa PDI-P masih kuat dan kokoh untuk memimpin Kuningan. Bahkan jika pun hanya dua pasangan calon dengan Koalisi Parpol tertentu, Kana memprediksi PDI-P akan menjadi pemenangnya.
“Jika dilihat dari pendekatan ideologis Parpol, PDI-P lebih cenderung nyaman dengan PKB ataupun Golkar. Perpaduan nasionalis-agamis bisa terbentuk. Jika Gerindra memiliki aliansi lain bersama PKS, Demokrat atau Nasdem dan PPP,” ungkapnya.
Namun demikian, lanjut Kana, bisa saja PDI-P pada Pilkada Kuningan nanti tumbang jika muncul Koalisi kokoh untuk mengusung pasangan calon Bupati dan Wabup baru dengan skema 2 Paslon atau Head to Head. PDI-P berkoalisi dengan Nasdem atau PAN, dan Parpol lainnya satu Koalisi melawan PDIP, yakni PKB, Gerindra, PKS, Golkar, PPP, dan Demokrat.
“Ini kan hanya prediksi saja, dan bisa juga jadi kenyataan PDI-P nantinya kalah. Kalau Koalisi Parpol memunculkan 3 pasangan Calon atau bahkan lebih, kata saya sih cape-cape buang tenaga dan uang, pasti PDI-P lagi yang menang. Coba aja kita lihat nanti,” pungkas Dr Kana.
