SiwinduMedia.com – Mantan Bupati H Acep Purnama SH MH hingga kini masih berada di ruang ICU RSUD ’45 Kuningan. Ia terus dalam penanganan intensif tim dokter RS pemerintah tersebut.
Selama 3 hari mendapat perawatan di RSUD ’45 Kuningan, beberapa simpang siur kabar terkait Acep Purnama beredar di tengah-tengah masyarakat. Bahkan informasi Acep meninggal sempat beredar beberapa kali, hingga menyebar ke penjuru Kuningan.
Pantauan SiwinduMedia.com, Kamis (25/4/224) siang, tampak di lingkungan RSUD ’45 Kuningan didatangi banyak warga dan kolega untuk memastikan kondisi Ketua DPC PDI Perjuangan itu.
se
Guna memastikan kondisi terkini Acep Purnama, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi menggelar konferensi pers, dengan penjelasan langsung dari Direktur RSUD ’45 Kuningan dr H Deki Syaefullah MKes di Aula lantai 3 RS setempat.
Menurut Duan, Acep Purnama memang sempat mengalami fase kritis sekitar pukul 08.00 WIB. Tim dokter terus memberikan penanganan secara intensif.
“Kita berdoa supaya Pak Acep bisa melewati fase kritis dan kembali sembuh. Secara medis disampaikan oleh Pak Dokter Deki,” kata Dian.
Sementara itu, Direktur RSUD ’45 Kuningan dr H Deki Syaefullah MKes, menjelaskan, bersama Sekda, dirinya baru saja memonitor tim medis yang sedang menangani Acep Purnama di ruang ICU.
“Kita do’akan Pak H Acep mendapatkan yang terbaik selama dirawat di ruang perawatan intensif. Teman-teman tim medis full time kita turunkan semua. Kita upayakan melakukan pertolongan,” jelas dr Deki.
Hingga saat ini, kata dr Deki, pihaknya masih terus memberikan penanganan, dan memang Acep Purnama membutuhkan penanganan ketat.
“Kalau diagnosa belum ada, karena harus ada pemeriksaan secara menyeluruh. Sekarang kita sedang berupaya untuk menstabilkan dulu sejak dibawa ke sini. Ventilator masih terpasang. Obat-obat kita berikan, perawatan kita optimalkan untuk jantung. Karena yang bisa menyebabkan kematian itu henti jantung. Kalau sirkulasi jantung dan paru-paru sudah bagus, baru kita tangani lebih lanjut,” tutur dr Deki.
“Pasien sedang dipasang ventilator, kalau pasien sadar tentunya akan sulit, makanya pasien masih dalam kondisi ditidurkan, supaya mendapat penanganan dengan baik,” imbuhnya.
Terkait rencana rujukan ke Jakarta, dr Deki mengakui memang sudah disiapkan alternatif tersebut. Namun persyaratan harus ada kriteria-kriteria tertentu. Tapi tidak mungkin pihaknya merujuk dalam kondisi kritis.
“Dokter ahli di RSUD ’45 kita turunkan semua. Semua bagian dilibatkan, dokter penyakit dalam, dokter jantung, dokter syaraf, anastesi, dokter bedah. Itu semua dokter RSUD ’45, secara pengalaman mungkin yang terbaik,” ungkap dr Deki.
Terkahir, Sekda Dian menambahkan agar ada pengertian dari semua pihak, sehingga informasi tidak simpang siur seperti yang saat ini telah beredar di masyarakat.
“Mohon pengertiannya supaya tidak membingungkan. Saya sudah menunjuk satu sumber informasi terkait penanganan Pak Acep Purnama. Kalau tidak ke saya mungkin ke dr Deki. Mohon disikapi secara hati-hati. Mohon do’anya saja,” pesan Dian.