SiwinduMedia.com – Nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi kian hari semakin jadi buah bibir di kalangan masyarakat dan politisi. Rupanya cukup banyak Parpol yang melirik dan tertarik untuk meminang Dian menjadi Bakal Calon Bupati/Wabup Kuningan Periode 2024-2029.
Beberapa waktu lalu Dian dipastikan masuk dalam bursa penjaringan Bakal Cabup/Cawabup Kuningan oleh Partai Golongan Karya (Golkar). Tak lama kemudian, Dian pun dikabarkan mendapat perhatian khusus dari PKB untuk menjadi salah satu Bacabup/Wabup Kuningan.
Foto-foto Sekda Dian sedang berada di Jakarta bersama Ketua Umum PKB H Muhaimin Iskandar (Cak Imin) didampingi Ketua DPC PKB Kuningan H Ujang Kosasih MSi dan sejumlah kolega, menyebar di media sosial. Tentu saja foto-foto tersebut menandakan Dian serius dan siap menjadi Calon Pemimpin Kuningan masa depan.
Keberadaan Dian di Jakarta bersama jajaran petinggi DPP PKB, dibenarkan Ketua DPC PKB Kabupaten Kuningan H Ujang Kosasih. Ia memastikan Dian berangkat ke Jakarta atas adanya undangan langsung dari DPP PKB dalam rangka halal bihalal keluarga besar PKB.
“Hari Kamis (2/5/2024) kemarin, kami diundang oleh DPP PKB untuk agenda Halal Bihalal dan Ta’aruf bersama Ketua Umum PKB Gus Muhaimin. Ternyata yang diundang oleh DPP termasuk para Bakal Calon Kepala Daerah dalam kontestasi Pilkada di Kabupaten Kuningan,” kata Ujang saat diwawancarai sejumlah wartawan di Sekretariat PKB, Jumat (3/5/2024).
Dalam acara Halal Bihalal DPP PKB di Jakarta itu, kata Ujang, dirinya bertemu dan duduk bersama Sekda Dian. Ternyata pula hadir beberapa orang dari Kuningan, yakni Toni Indra Gunawan, Hj Henny Rosdiana SH SSos MSi (Ketua Apdesi), Boy Sandi Kartanegara (pengamat politik), serta Toto Sunarto yang merupakan salah seorang wiraswastawan asal Kabupaten Kuningan di Jakarta.
“Ada juga Pak Toto Sunarto. Beliau juga telah mengambil formulir pendaftaran untuk mengikuti kontestasi Pilkada di Jawa Barat. Jadi, keenam orang itu, termasuk saya sendiri sudah mengambil formulir atau sudah mendapatkan form pendaftaran Bakal Cabup/Cawabup dari PKB untuk kontestasi Pilkada 2024. Yang hadir kemarin itu semuanya atas undangan dari DPP,” tuturnya.
Khusus Sekda Dian, sebut Ujang, termasuk salah satu tokoh yang disebutnya sebagai anak biologis dan ideologisnya PKB. Karena Dian merupakan anak dari salah satu pendiri sekaligus mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Kuningan, yakni Drs H Sukardi.
“Semuanya ini baru mengambil formulir, nanti ada waktunya untuk proses penyerahan formulir. Kalau semuanya (pendaftar) sudah lengkap, nanti Desk Pilkada akan menyampaikannya ke DPP untuk kemudian mengikuti UKK atau Uji Kelayakan dan Kepatutan,” kata Ujang.
Ditanya apakah tidak jadi masalah kalau pendaftar Bakal Cabup/Cawabup selain ke PKB juga terdaftar di Parpol lain, Ujang memastikan hal tersebut sama sekali tidak akan menjadi masalah. Justru mungkin saja nantinya jika banyak Parpol yang menghendaki Sekda menjadi Bupati, maka semuanya akan berkoalisi untuk bersama-sama mengusung Dian.
“Sampai hari ini Alhamdulillah PKB telah berkomunikasi dengan Partai-Partai yang ada di Kabupaten Kuningan. Kita sudah berkomunikasi dengan semuanya, endingnya nanti mudah-mudahan bisa berkoalisi. Harapannya begitu,” harap Ujang.
Sinyal bakal adanya koalisi besar untuk mengusung Sekda Dian, juga dimungkinkan oleh Ujang Kosasih. Karena selain dengan Golkar, sebelumnya juga para Ketua Partai kompak menghadiri acara Milad PKS yang memancarkan sinyal kuat untuk berkoalisi mengusung Sekda Dian.
“Bagi PKB dengan seluruh Partai Politik yang ada itu mempunyai komunikasi yang sangat baik, dan koalisi dengan teman-teman Partai yang lain juga sangat mungkin. Waktu acara Milad PKS ya kita khusuk juga mengikuti acara itu, kita menghadiri undangan dari PKS,” tuturnya.
Kemudian, kaitannya dengan NU, Ujang mengungkapkan bahwa NU sangat jelas berharap dalam kontestasi Pilkada Kuningan nanti kader-kader NU harus ikut diusung oleh Partai, dalam hal ini oleh PKB sebagai Partai yang lahir dari Rahim NU.
“Saya sudah sampaikan kepada PCNU pada waktu itu, kami Insya Allah akan memperjuangkan harapan-harapan NU, harapan-harapan para Kiai. Namun demikian PKB kan sekarang baru 8 kursi. Artinya tidak bisa mengusung sendiri, kami harus berkoalisi dengan Partai lain. Kita akan sampaikan masukan-masukan dari NU kepada teman-teman Partai Koalisi nanti. Kan PKB juga tidak bisa memaksakan sendiri, karena koalisi itu harus seirama, harus saling pengertian dan saling memahami,” ungkap Caleg terpilih peraih suara terbanyak pada Pileg 14 Februari lalu itu.
Setelah koalisi besar itu terwujud, lanjut Ujang, maka akan menjadi diskursus diantara Partai-Partai di Kabupaten Kuningan, dan pastinya juga itu harus menunggu bagaimana respon yang diberikan oleh Pusat. Karena rekomendasi yang berlaku dan menjadi pengantar ke KPU itu adalah surat yang disebut rekomendasi DPP.
“Mudah-mudahan dengan banyaknya partai lain yang merekomendasikan Pak Dian, kontestasi nanti di Pilkada akan semakin kuat,” pungkas Ujang.