SiwinduMedia.com – Pasca kabar telah keluarnya rekomendasi DPP PKB untuk Calon Bupati Kuningan kepada H Yanuar Prihatin, peta politik Pilkada Kuningan semakin mengerucut.
Sejumlah pengamat politik menganalisa berbagai kemungkinan Koalisi gemuk Parpol besar untuk mengusung pasangan Calon Bupati Kuningan yang mereka jagokan.
Dari pengamatan terbaru pasca keluar rekomendasi PKB kepada Yanuar, Pilkada Kuningan 27 November 2024 mendatang bisa hanya akan diikuti 2 pasangan calon, atau dengan kata lain akan ada pertarungan seru, head to head.
Ade Ahmadi, pengamat politik Kuningan mengungkapkan, dengan rajinnya parpol besar di Kuningan saling berkunjung satu sama lain, mengindikasikan akan adanya Koalisi besar untuk mereka mengusung Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Kuningan masa depan.
“Saya melihatnya akan ada 2 pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Kuningan tahun ini. Koalisinya bisa gemuk, Parpol-Parpol besar bersatu. Penentunya mungkin PKB dan Golkar,” kata Ade, Selasa (21/5/2024).
Ade mengaku sudah menebak kepada siapa DPP PKB akan menjatuhkan rekomendasi Calon Bupati Kuningan. Dalam hal ini sejak awal diprediksi rekomendasi PKB akan jatuh kepada H Yanuar Prihatin, mengingat Yanuar merupakan pengurus DPP PKB yang secara kebetulan di Pileg tahun ini gagal melangkah ke Senayan.
Dengan telah mendapatkannya rekomendasi Cabup dari DPP PKB, lanjut Ade, maka Yanuar bersama DPC PKB Kuningan tinggal mencari Parpol lain untuk diajak berkoalisi. Artinya, satu pasangan Calon Bupati/Wabup bisa ditentukan oleh PKB.
“Rekomendasi sudah keluar dari PKB, Calon Bupatinya jelas Pak H Yanuar Prihatin. Tinggal nanti mencari sosok calon Wakil Bupatinya dari partai mana. Ini artinya satu calon sudah kelihatan dari PKB,” ujarnya.
Ade menduga PKB akan merangkul Parpol besar untuk berkoalisi. Seperti Partai Golkar, PKS, PPP dan Partai Demokrat. Golkar dalam hal ini bisa menjadi penentu untuk mengajukan calon Wakil Bupati.
“Golkar bisa saja mengajukan Pak Sekda jadi Calon Wakil Bupati untuk PKB. Apalagi Pak Sekda ini katanya kader NU, Ayahnya juga tokoh PKB di Kuningan. Jadi, bisa saja PKB berkoalisi dengan Golkar, diikuti PKS, PPP, dan Demokrat,” sebut Ade menganalisa.
Adapun satu pasangan Calon lainnya, menurut Ade, akan muncul dari PDI Perjuangan sebagai peraih kursi terbanyak di DPRD Kuningan. Sebagaimana disampaikan Nuzul Rachdy selaku Sekretaris DPC PDI-P Kuningan beberapa hari lalu, telah muncul 2 nama kandidat Cabup Kuningan dari PDI-P berdasarkan hasil penjaringan, yakni HM Ridho Suganda dan Rana Suparman.
Menurut Ade, Calon Bupati dari PDI-P nanti, apakah Ridho atau Rana, akan menjadi Calon kuat untuk melawan calon Bupati dari PKB. Adapun potensi Koalisi PDI-P, bisa saja merangkul Partai Gerindra, Partai NasDem, dan PAN.
“Ini hanya analisa saja ya, kan bisa saja terjadi analisa ini. Head to Head bisa terjadi nanti di Pilkada Kuningan. PDI-P sudah jelas ada 2 nama Bakal Calon, Pak Ridho atau Pak Rana, nanti bisa berpasangan dengan kandidat Calon Wakil Bupati dari Gerindra, Nasdem dan PAN,” tutur Ade.
“Ada nama Thony Indra Gunawan, dr Deni, Pa H Dede Ismail, dr Toto, dan beberapa nama lain yang sekarang sudah muncul. Seru jadinya kalau ada 2 pasang calon, head to head,” imbuhnya.
Kemungkinan lainnya, masih kata Ade, akan muncul 3 pasangan calon yang masing-masing diusung PKB, PDI-P dan Partai Golkar. PKB mengusung Yanuar Prihatin, Golkar mengusung Dian Rachmat Yanuar, dan PDI-P mengusung Rana Suparman atau Ridho Suganda.
“Tapi kalau muncul 3 Pasangan Calon, saya kok berpikir PDI-P bakal menang lagi. PDI-P masih kokoh lho di Kuningan. Sulit dikalahkan, apalagi kalau ada 3 calon yang nanti muncul di Pilkada,” pungkasnya.