Diskusi ICMI, Kabupaten Pendidikan Harus Dibangun dari Desa
Para akademisi dan pimpinan organisasi, foto bersama usai FGD ICMI di Ponpes Arruhama, Selasa sore (21/5/2024). Foto: IST

Diskusi ICMI, Kabupaten Pendidikan Harus Dibangun dari Desa

SiwinduMedia.com – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (ORDA) Kabupaten Kuningan, menggelar Focus Group Discussion (FGD). Acara yang dimotori Divisi Pendidikan dan SDM ini bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Ar-Ruhama sekaligus menjadi tuan rumah, Selasa sore (21/5/2024).

FGD ICMI kali ini mengusung tema “Akselerasi Kuningan Menjadi Kabupaten Pendidikan”.

Ketua Tim Akselerasi, Dr Uhar Suharsaputra MPd dan Ketua PGRI Kabupaten Kuningan H Pipin Mansur Aripin MPd, menjadi narasumber pada FGD kali ini.

Dr Alfan Syafi’i sebagai tuan rumah, dalam sambutannya mengatakan, pendidikan bukanlah segalanya, tetapi segalanya berawal dari pendidikan. Itu karena pendidikan akan menentukan hidup untuk kedepannya dengan meyakini segala kemampuan dan usaha yang ada pada diri seseorang.

Kegiatan ini dihadiri para Dosen dan juga mahasiswa dari berbagai institusi, yakni Uniku, Unisa Kuningan dan STKIP Muhammadiyah Kuningan. Tampak pula hadir dari Karang Taruna Kabupaten Kuningan. Acara FGD bertempat di Aula Yayasan Pendidikan Ar-Ruhama, Jalan Raya Caracas Kecamatan Cilimus.

Ketua Divisi Pendidikan dan SDM ICMI Kuningan Dr Dadang Solihat MPd menyampaikan, dengan adanya kegiatan FGD yang membahas tentang Akselerasi Kuningan Menjadi Kabupaten Pendidikan, tentunya berharap dapat memberikan manfaat, karena menjadi salah satu strategi dalam membangun pendidikan yang berkemajuan di Kabupaten Kuningan.

Baca Juga:  STKIP Muhammadiyah Kuningan Raih Peringkat 1 PTS Kabupaten Kuningan Versi Webometrics 2023

FGD dibuka langsung oleh Ketua ICMI Kuningan Dr Nanan Abdul Manan MPd. Ia sangat berterima kasih kepada tuan rumah yang telah memberikan fasilitas, begitupun para senior serta para hadirin yang turut mengikuti kegiatan tersebut.

“Perlu kita ketahui bahwa momentum ini menjadi strategi dan menjadi program berkelanjutan untuk terus membahas kajian kajian khususnya di Kabupaten Kuningan. Tepatnya kita akan berdiskusi dalam hal akselerasi pendidikan dengan narasumber-narasumber hebat,” kata Nanan.

Nanan pun memberikan pesan terkait kebangkitan nasional yang selaras dengan pendidikan, bahwa kebangkitan ditandai dengan kepeloporan minoritas kreatif, yakni berbicara dari gagasan yang kemudian dituangkan dan dikembangkan melalui implementasi, sehingga ide-ide tersebut dapat memberikan arah kemajuan dalam konteks pendidikan.

Pada tatanan sosial, kata Nanan, hal yang paling penting dan menjadi basic suatu institusi adalah adanya pendidikan. Dengan inilah suatu institusi akan terukur dan dapat meningkat secara gradual dan cepat.

“ICMI harus selalu ada dalam tatanan sosial, dan harapannya para pemimpin dapat memahami masa depan Kabupaten Kuningan yang menjadikan pendidikan sebagai simpul utama. Kita kuatkan melalui Focus Group Disscution seperti ini yang dapat memberikan kematangan akademik dan barokah,” ungkap Nanan.

Baca Juga:  Menuju Universitas, STKIP Muhammadiyah Kuningan Raih Akreditasi "Baik Sekali"

“FGD ini tidak hanya sekarang, karena ini sebagai pembuka saja. Insya Allah akan ada keberlanjutan pada forum-forum diskusi berikutnya dengan tema yang berbeda dan lebih menarik,” imbuhnya.

Dalam forum, H Pipin Mansur Aripin MPd, memberikan apresiasi kepada ICMI sebagai organisasi yang luar biasa dengan segala tokoh penting dan tim yang memiliki solidaritas tinggi.

Konsep Kuningan Menuju Kabupaten Pendidikan, yakni dengan kunci bahwa pendidikan mudah dipahami dan mudah diakses oleh masyarakat dengan dukungan berbagai lini dan dari banyaknya sisi sehingga dapat digerakkan.

“Pembelajaran dapat digantikan, tetapi pendidikan tidak dapat digantikan. Maka langkah startegis menuju Kabupaten Pendidikan dengan membumikan kecendekiawan dan gerak mempertemukan antara struktur dengan kultur, sebut Pipin.

Sementara itu, Dr Uhar Suharsaputra MPd, memaparkan saat ini kecenderungan terhadap cendekiawan hampir tidak diakui dan tentunya merupakan efek dari demokrasi yang keliru. Salah satu hal yang paling dapat mempengaruhi pengetahuan atau cara berpikir yaitu adanya teknologi yang super canggih.

Maka menurut Uhar, perlu adanya penyaringan penggunaan teknologi secara berlebih. Dengan hal lain bahwa dirinya mengapresiasi karena Kabupaten Kuningan memang sudah mulai mengakui akan adanya cendekiawan-cendekiawan.

Baca Juga:  Jelang Harjad Kuningan ke-525, Profesor dari Cilimus Dikukuhkan Sebagai Guru Besar IAIN Sykeh Nurjati Cirebon

“Konsep Kuningan Menjadi Kabupaten Pendidikan yaitu malalui sebuah basis yang ada pada desa, artinya berintegritaskan dengan berbasis wilayah,” terang Uhar.

Cek Juga

Selain Rombongan Artis, 1000 Kyai Kuningan Akan Hadir di Kampanye Akbar dan Instighosah Paslon Yanuar-Udin

SiwinduMedia.com – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan nomor urut 3 Yanuar Prihatin-Udin Kusnedi …