SiwinduMedia.com – Sekitar 5 bulan lagi menjelang perhelatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan Periode 2024-2029, sejumlah nama kandidat sudah mulai mengerucut dengan didominasi tokoh Partai Politik.
Berdasarkan data yang dihimpun SiwinduMedia.com, terdapat beberapa nama yang dipastikan sedang membidik kursi Bupati Kuningan yang saat ini diduduki Penjabat Bupati dari Provinsi Jabar, Dr Drs H Raden Iip Hidajat MPd.
Beberapa nama tokoh tersebut masuk dalam penjaringan dan penyaringan di sejumlah Parpol besar. Diantaranya, 2 nama yang mendaftar ke PDI-P sebagai peraih kursi terbanyak, dan kini sedang menunggu finalisasi di DPP, yakni Rana Suparman SSos dan HM Ridho Suganda SH MSi.
Lalu, di PKB yang menjadi pemenang kedua dengan meraih 8 kursi DPRD, terdapat 6 nama yang mendaftarkan diri sebagai Bakal kandidat Bupati / Wakil Bupati Kuningan, termasuk Ketua DPC PKB H Ujang Kosasih MSi. Belakangan, DPP PKB telah mengumumkan 1 nama yang mendapatkan penugasan awal sebagai Calon Bupati Kuningan, yakni anggota DPR RI H Yanuar Prihatin MSi.
Selanjutnya, dari PKS yang meraih 7 kursi DPRD, telah menetapkan 1 nama sebagai Calon Bupati Kuningan. Dia adalah Dr H Alfan Syafi’i yang juga pimpinan Ponpes Ar-Ruhama, Caracas Kuningan.
Satu-satunya Ketua Parpol yang dengan tegas tidak membidik posisi K1 (kursi Bupati Kuningan), adalah Ketua DPC Partai Gerindra H Dede Ismail SIP. Ia mengaku sadar diri karena raihan kursi DPRD dari Partai Gerindra pada Pileg 2024 turun dari 7 menjadi 6 kursi, sehingga Dede Ismail hanya siap untuk di posisi Calon Wakil Bupati ketika nanti berkoalisi.
Beberapa Parpol lainnya yang meraih dibawah 5 kursi, seperti PPP, Nasdem, Demokrat dan PAN, juga membuka pendaftaran, hanya saja diprediksi untuk membidik posisi Calon Wakil Bupati. Bisa saja 4 parpol ini membidik 1 paket pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana pandangan beberapa pengamat politik, asalkan mereka kompak untuk berkoalisi, terlebih didalamnya ada nama dr H Toto Taufikurohman selaku Ketua DPC PPP yang pada Pilkada 2018 menjadi Calon Bupati berpasangan dengan H Yosa Octora Sartono SSi MAP dari Partai Demokrat.
Yang paling menarik, posisi Partai Golkar dengan raihan 7 kursi DPRD, lebih awal telah memunculkan 2 nama yang terjaring sebagai kandidat Bupati/Wakil Bupati Kuningan, yakni Ketua DPD Partai Golkar itu sendiri Ir H Asep Setia Mulyana, dan satunya adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi.
Namun dari 2 nama itu, yang paling mencuat dan mendapatkan perhatian publik Kuningan adalah Sekda Dian. Hingga saat ini Dian belum memastikan dirinya apakah serius akan maju sebagai Calon Bupati Kuningan atau hanya sebatas cek ombak saja.
Sementara Bakal kandidat lainnya yang diprediksi membidik K2 atau Calon Wakil Bupati, diantaranya Thony Indra Gunawan, dr Deni Wirananggapati, Boy Sandi Kartanegara, H Udin Kusnedi SE MSi, serta beberapa nama lainnya.
Ini pula yang menjadi analisa khusus pengamat politik Kuningan Sukarwo BA alias Mang Ewo. Menurutnya, meskipun pesta demokrasi lima tahunan (Pilkada serentak 2024, red) masih menyisakan waktu 5 bulan lagi ke depan, namun dinamika siapa yang akan tampil berkompetisi menuju duet kepemimpinan Eksekutif (Bupati dan Wabup) Kabupaten Kuningan Periode 2024-2029 tak dapat dihindari.
“Kompetisi lima tahunan yang menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat untuk berpartisipasi, ternyata bukan hanya menjadi ‘dominasi’ politisi, tapi telah menarik sosok lain, termasuk ASN yang telah mencuatkan nama Sekda Dian Rachmat Yanuar,” kata Mang Ewo, kepada SiwinduMedia.com, Sabtu (1/6/2024).
Selama Sekda Dr DRY (Dian Rachmat Yanuar) belum menyatakan akan mencalonkan diri pada helatan demokrasi lima tahunan tingkat Kabupaten (Pilbup Kuningan, red), dan mengajukan cuti di luar tanggungan Negara, maka kata Mang Ewo, sah-sah saja yang bersangkutan menggunakan fasilitas negara, selama tidak digunakan untuk sosialisasi atau diistilahkan juga kampanye.
“Namun karena saat ini baliho DRY yang diasumsikan masyarakat menyiratkan bahwa yang bersangkutan akan ikut kontestasi dalam Pilbup Kuningan, akan lebih bijak jika sekda DRY berusaha untuk menghindari penilaian dan asumsi negatif dari masyarakat. Yang bersangkutan bisa memilah posisinya ketika beraktifitas sebagai Pejabat Negara (Sekda) dan posisinya jika benar-benar mau mencalonkan diri dalam Pilbup 27 November 2024 nanti,” saran Mang Ewo.
Untuk menghindari polemik berkepanjangan terkait posisi ASN, termasuk Sekda Dian RY yang didengungkan akan berlaga dalam kontestasi Pilbup Kuningan 2024, lanjut Mang Ewo, maka pihak BKPSDM Kuningan harus sesegera mungkin untuk bersuara manyampaikan aturan yang mengatur terkait perlu tidaknya ASN yang sosoknya sudah membumi menjelang Pilbup 2024 untuk mengajukan cuti di luar tanggungan negara atau tidak.
“BKPSDM harus segera bersuara menyampaikan aturannya seperti apa, apakah ASN yang akan mencalonkan diri sebagai Bupati/Wabup mengajukan cuti atau tidak. Ini agar semuanya menjadi terang benderang. Saat ini ada kesan, BKPSDM tak berani untuk bersuara memberikan penjelasan,” sebut Mang Ewo.
Terpisah, Kepala BKPSDM Kuningan melalui Sekretaris Dodi Sudiana SSTP, saat dikonfirmasi melalui pesan WA, pihaknya belum bisa memberikan tanggapan, mengingat hari ini merupakan hari libur, juga bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni.